Halaman
Bioteknologi
229
Bioteknologi
Bab V
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat:
1.
menjelaskan pengertian dan ruang lingkup bioteknologi;
2.
menjelaskan prinsip-prinsip dasar bioteknologi;
3.
membedakan bioteknologi konvensional dan modern;
4.
menyebutkan contoh bioteknologi;
5.
menjelaskan proses rekayasa genetik;
6.
menyebutkan sumber-sumber bioteknologi dan produk yang dihasilkan;
7.
menjelaskan keuntungan dan kerugian diperoleh produk bioteknologi;
8.
menjelaskan dampak pemanfaatan hasil produk bioteknologi di berbagai bidang;
9.
menyebutkan hasil produk bioteknologi konvensional.
Sumber:
Biology for Life
Bioteknologi
229
230
Biologi Kelas XII SMA dan MA
PETA KONSEP
Bioteknologi
Peranan
Dampak
Jenis-jenis
Konvensional
Model
Fermentasi
Kultur jaringan
- Tape
- Donat
Bidang pertanian
Rekayasa
Genetika
Tumbuhan/hewan
transgenik
Positif
Sains
Lingkungan
hidup
Teknologi
pertanian &
peternakan
Industri
makanan
Masyarakat
Kesehatan
Negatif
Bahan
Mikrobiologi
Genetika
Biokimia
Ilmu pangan
dll.
multidisiplin
ilmu
melibatkan
membahas
terdiri dari
di antaranya
di antaranya
contoh
contoh
contoh
dalam
bidang
berupa
Makhluk
hidup
Bagian
dari makhluk
hidup
Agen
Produk/Jasa
Bioteknologi
231
M
akanan apa yang harganya murah, tetapi bergizi tinggi? Tempe, itulah
makanan tersebut. Mungkin kamu tidak menyangka bahwa tempe
yang sering dimakan merupakan salah satu produk bioteknologi. Akan tetapi,
biteknologi yang digunakan masih bioteknologi sederhana atau konvensional.
Bioteknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Istilah bioteknologi modern pun muncul sebagai
respons dari cepatnya perkembangan bioteknologi. Lahirnya domba Dolly
dengan teknik kloning dan munculnya tanaman transgenik merupakan
contoh keberhasilan manusia dalam mengembangkan bioteknologi. Apakah
sebenarnya bioteknologi itu? Seberapa jauh batasan bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern? Apakah dampak bioteknologi pada
masyarakat? Pertanyaan-pertanyaan itu akan kamu temukan jawabannya
pada bab ini.
Tempe dan tape adalah sekadar contoh suatu produk dari proses yang
dikenal dengan istilah bioteknologi. Dari namanya kita bisa mengerti bahwa
proses bioteknologi biasanya dibantu oleh makhluk hidup (dalam hal ini
adalah mikroorganisme).
A. Arti dan Prinsip Dasar Bioteknologi
Penerapan bioteknologi sebenarnya telah dilakukan sejak zaman
prasejarah, antara lain untuk menghasilkan minuman beralkohol dan
mengawetkan daging. Dari minuman beralkohol, anggur mungkin
merupakan produk bioteknologi tertua, kemudian disusul bir selanjutnya
roti. Bagaimana prinsip dasar bioteknologi ini?
1. Konsep-Konsep yang Mendasari Bioteknologi
Bioteknologi boleh didefinisikan sebagai proses-proses biologi oleh
organisme yang dimanfaatkan oleh dan untuk kepentingan manusia.
Sebenarnya pengertian bioteknologi sangat luas. Tiap-tiap negara mempunyai
definisi masing-masing. Definisi yang seragam sebenarnya penting agar
terdapat pandangan yang sama dalam mendiskusikan masalah bioteknologi
baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Batasan umum yang
diusulkan bagi negara anggota organisasi untuk kerja sama dan
pengembangan ekonomi (OECD = Organization for Economic Coorporation
and Development) adalah bahwa: “
Bioteknologi merupakan penerapan prinsip
ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen biologi, untuk menyediakan barang
dan jasa
”.
232
Biologi Kelas XII SMA dan MA
Definisi ini (Bull dkk, 1982) dengan asas ilmiah dan rekayasa yang
dikaitkan dengan disiplin ilmu yang luas, tetapi ditekankan pada
mikrobiologi, biokimia, genetika, rekayasa biokimia, dan kimia. Meskipun
demikian, ahli bioteknologi tidak harus mampu menguasai sepenuhnya
semua disiplin ilmu pendukung bioteknologi, tetapi dia dapat memulai
dengan satu disiplin ilmu yang kemudian dimantapkan melalui pelatihan
dan pendidikan khusus untuk memperoleh keterampilan praktis dan
kemampuan kerja sama secara terpadu.
Agen biologi yang dimaksud dalam definisi di atas adalah katalisator-
katalisator biologi dengan kisaran yang luas, tetapi terutama ditekankan pada
mikroorganisme berenzim, sel hewan, dan sel tumbuhan. Mikroorganisme
yang dimaksud biasanya bakteri, jamur, kapang, dan ragi. Bahan dalam
definisi ini meliputi semua bahan baik yang organik maupun anorganik.
Pengertian barang dan jasa meliputi produk industri yang berupa pangan,
minuman, obat, senyawa biokimia, dan peniadaan pengaruh logam dalam
mengolah limbah industri maupun rumah tangga.
2. Sifat Multidisipliner Bioteknologi
Bioteknologi merupakan ilmu yang benar-benar multidisiplin, melibatkan
keahlian, pengetahuan dasar, dan kerja sama antara berbagai cabang ilmu.
Cabang-cabang ilmu tersebut, antara lain biologi umum, kimia, mikrobiologi,
biofisika, genetika, biologi sel, biokimia, elektronika, komputer, ekonomi, dan
akuntansi.
Sifat multidisiplin bioteknologi
yang luar biasa, dapat kamu lihat
pada Gambar 5.1 (walaupun tidak
semua produk selalu melibatkan
semua disiplin ilmu yang dimaksud).
Bisakah kamu mendeskripsikan
konsep-konsep yang mendasari
cabang-cabang ilmu bioteknologi
tersebut?
Dalam perkembangannya kita
mengenal produk bioteknologi yang
dihasilkan secara konvensional dan
secara modern. Apakah perbedaan
bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern? Ikutilah uraian
selanjutnya.
Bioteknologi
Genetika
Mikrobiologi
Kimia/
Biokimia
Ilmu Pangan
Rakayasa
Teknologi
Pangan
Rekayasa
Mekanik
Rekayasa
Kimia
Rekayasa
Biokimia
Elektronik
Gambar 5.1
Sifat interdisiplin bioteknologi
(menurut Higgins, dkk.)
Bioteknologi
233
B. Bioteknologi Konvensional dan Modern
Para ahli antropologi sependapat bahwa bioteknologi telah dilakukan
sejak zaman prasejarah. Bioteknologi yang masih bersifat konvensional ini
dilakukan dengan cara yang sederhana, dengan alat-alat yang sederhana pula.
Kira-kira 6000 tahun sebelum Masehi, penduduk Babylonia telah mengetahui
bahwa Khamir (ragi) mampu menghasilkan bir. Kemudian sekitar 4000 tahun
sebelum Masehi, penduduk Mesir telah membuat adonan roti yang
mengembang menggunakan khamir.
Pada abad ke-14 penyulingan alkohol sebagai hasil proses fermentasi
biji-bijian telah dipraktikkan di Cina dan Timur Tengah. Masih banyak lagi
praktik-praktik fermentasi yang sudah dilakukan manusia jauh sebelum
mikroskop ditemukan (abad ke-17), antara lain pembuatan susu asam
(yoghurt), cuka, kefir, keju, dan kecap.
Selain praktik-praktik bioteknologi konvensional di atas, penyilangan
konvensional pun sudah dilakukan oleh para petani dengan tujuan
menghasilkan tanaman yang lebih besar, kuat, dan tahan penyakit. Biologi
konvensional adalah praktik-praktik bioteknologi yang belum dikembangkan
secara komersial dan umumnya membutuhkan waktu yang lama.
Awal bioteknologi modern mungkin sangat dekat hubungannya dengan
ditemukannya teknik produksi antibiotik Penisilin pada tahun1940-an (setelah
Perang Dunia II). Penemuan tersebut kemudian diikuti dengan peningkatan
penelitian mikroorganisme lain yang dapat menghasilkan antibiotik dan zat-
zat lain, seperti vitamin, steroid, enzim, dan asam amino.
Kemajuan-kemajuan yang dicapai di bidang teknologi fermentasi telah
memungkinkan manusia untuk mendapatkan berbagai produk yang tidak
dapat atau sulit diperoleh melalui proses kimia. Teknologi fermentasi yang
memanfaatkan kemampuan mikroba telah membuka lembaran baru dalam
usaha manusia untuk mengubah bahan-bahan mentah yang murah bahkan
tidak berharga menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi tinggi dan
berguna bagi kesejahteraan umat manusia.
Produk-produk seperti antibiotik, vitamin, dan asam amino yang sangat
berguna di bidang pengobatan dan kesehatan serta berbagai senyawa organik
telah memacu perkembangan industri farmasi dan industri kimia. Penelitian
di bidang fermentasi makanan telah mengungkapkan bahwa melalui proses
fermentasi, bahan makanan akan mengalami perubahan-perubahan fisik dan
kimia yang menguntungkan, seperti aroma, flavor, tekstur, daya cerna, dan
daya tahan simpan.
Perkembangan yang pesat di bidang biologi molekuler dan biologi seluler
dalam beberapa dasawarsa terakhir sepenuhnya menjadi dasar ilmiah utama
untuk perkembangan bioteknologi mutakhir. Teknologi enzim dan rekayasa
genetika mengantarkan bioteknologi ke suatu bioteknologi dimensi baru yang
berkembang dengan sangat pesat menuju bioteknologi modern.
234
Biologi Kelas XII SMA dan MA
Perbedaan utama antara cara pemuliaan tradisional dan bioteknologi
modern bukan terletak pada tujuan akhir, tetapi terletak pada kecepatan,
ketepatan, keterandalan, dan cakupannya.
KEGIATAN
Fermentasi
Tujuan: Melakukan kegiatan bioteknologi pada bahan pangan.
1.
Carilah informasi mengenai pembuatan
a.
Tempe
d.
Oncom
b.
Tape
e.
Nata de coco
c.
Yoghurt
2.
Kerjakan salah satu proses pembuatan makanan tersebut sesuai
dengan informasi yang kalian peroleh.
3.
Buat laporan, dan sertakan pula hasil percobaannya sehingga jika
berhasil bisa kalian pasarkan.
C. Jenis-Jenis Bioteknologi
Perkembangan bioteknologi modern telah ditempuh dengan banyak cara,
tetapi kita akan mengenal beberapa saja, yaitu kultur jaringan dan rekayasa
genetika.
1. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan sebuah teknologi reproduksi vegetatif yang
sangat populer dan sudah meluas penggunaannya. Pada teknik ini sebagian
kecil dari jaringan tumbuhan dikultur dalam suatu medium yang
mengandung zat-zat kimia sebagai bahan makanan untuk pertumbuhan. Zat-
zat kimia tersebut, misalnya sukrosa, mineral, hormon, vitamin, dan santan
kelapa. Jaringan tersebut akan tumbuh menjadi kalus (gumpalan jaringan
yang belum berbentuk). Kalus tersebut membelah (tumbuh) dan terbentuklah
tunas, akhirnya menjadi satu tanaman yang utuh (lengkap). Hal ini dapat
dimengerti karena setiap sel mempunyai sifat
totipoten
, artinya setiap sel
mempunyai informasi/kemampuan untuk membantu seluruh bagian tubuh.
Tanaman yang sudah lengkap tersebut (mempunyai akar, batang, dan daun),
setelah cukup kuat dapat dipindahkan ke tanah biasa. Semua jaringan bisa
dikultur, tetapi biasanya diambil dari jaringan yang masih aktif, seperti ujung
batang, daun, dan ujung akar. Satu lembar daun, misalnya dapat dipotong-
potong menjadi puluhan potong. Setiap potongan daun tersebut dikultur
(lihat kembali pelajaran SMP kelas IX). Dengan cara ini, satu jenis tanaman
dapat dengan cepat diperbanyak.
Bioteknologi
235
Unilever, misalnya, sebuah perusahaan gabungan antara Inggris-Belanda
telah berhasil memproduksi bibit kelapa sawit hasil kultur jaringan.
Perusahaan tersebut menghasilkan lebih dari satu juta anakan kelapa sawit
setiap tahunnya untuk ditanam di perkebunan-perkebunannya di berbagai
negara berkembang. Dengan kultur diperkirakan waktu di antara penanaman
dan pemanenan dapat meningkat 30 kali lebih cepat dengan hasil berlipat-
lipat. Untuk lebih jelasnya mengenai kultur jaringan ini dapat kamu lihat
pada Gambar 5.2.
1.
Langkah awal adalah membuat potongan-
potongan jaringan dari suatu organ tanaman
(misalnya daun)
2.
Potongan-potongan
jaringan tersebut kemudian
dikultur (dibiakkan) dalam
medium yang mengandung
nutrien (makanan) dan
hormon.
3.
Di dalam kultur sel-sel
tumbuh dari potongan
jaringan tersebut menjadi
gumpalan yang disebut
kalus
.
4.
Selanjutnya kalus
dipindahkan ke dalam
medium yang padat.
5.
Kalus kemudian tumbuh
menjadi tanaman yang
kecil yang kelak akan
tumbuh menjadi tanaman
yang lengkap seperti
induknya.
Gambar 5.2
Kultur jaringan
Sumber:
The Nature of Life,
Postlethwait
236
Biologi Kelas XII SMA dan MA
2. Rekayasa Genetika
Kamu tentu pernah mendengar “domba Dolly” bukan? Itulah nama
seekor domba yang dihasilkan dari sebuah proses rekayasa genetika. Rekayasa
genetika adalah upaya para ahli biologi dalam mengutak-atik atau memani-
pulasi gen secara langsung untuk tujuan praktis. Penggunaan teknik rekayasa
genetik telah meliputi ratusan produk yang bermanfaat. Teknologi ini juga
telah mengungkap pemahaman mendalam mengenai genom manusia
sehingga masalah-masalah penting (khususnya penyakit) dapat diatasi.
Bagaimana prosedur atau langkah-langkah rekayasa genetika ini? Contoh
yang paling klasik adalah pembuatan hormon insulin manusia. Mula-mula
sel pankreas manusia diambil. Sel tersebut kemudian dianalisis sampai
ditemukan gen (DNA) yang menentukan pembentukan insulin. DNA tersebut
kemudian dipotong, dan disambungkan dengan kromosom kecil dari bakteri
(lingkaran kecil DNA bakteri ini disebut plasmid). Plasmid tersebut kemudian
dimasukkan lagi ke dalam sel bakteri dan bakteri itu dikultur. Bakteri yang
dikultur akan segera memproduksi insulin. Insulin dapat dipisahkan dengan
teknik biokimia dan siap digunakan untuk menyuntik penderita diabetes
(kencing manis). Untuk lebih jelasnya pelajari Gambar 5.3.
Gambar 5.3
Pengklonan gen
Plasmid
diletakkan di
dalam sel
bakteri
3
Sel diklon dengan gen yang
diinginkan
4
Identifikasi klon yang
diharapkan
5
Bakteri
Plasmid
Kromosom
bakteri
Pengisolasian DNA plasmid
dan DNA yang mengandung
gen yang diinginkan
1
Gen diselipkan
ke dalam
plasmid
2
Sel yang mengandung
gen yang diinginkan
Gen yang
diinginkan
DNA
kromosom
Salinan produk
protein diisolasi
Berbagi aplikasi
6
Hormon
pertumbuhan
manusia
mengobati
pertumbuhan
yang
terhambat
Protein melarutkan gumpalan darah
dalam tetapi serangan jantung
Gen digunakan untuk mengubah bakteri yang
dimanfaatkan untuk membersihkan limbah toksik
Gen untuk
resistensi
terhadap hama
diselipkan ke
dalam tanaman
Bakteri
rekombinan
DNA
rekombinan
(plasmid)
Salinan gen
diisolasi dan
ditransfer ke
organisme lain
Bioteknologi
237
Peristiwa penyambungan potongan DNA pada DNA lain seperti yang
telah diuraikan pada contoh di atas disebut pengklonan gen (
gen cloning
).
Hasilnya adalah perpaduan dua molekul DNA dari dua sumber yang berbeda,
dan disebut DNA rekombinan. Pengklonan gen tersebut dimungkinkan oleh
penemuan enzim-enzim yang dapat memotong DNA atau menyambung
DNA pada lokasi-lokasi tertentu.
Enzim restriksi
berfungsi untuk memotong,
sedangkan
enzim DNA ligase
berfungsi untuk menyambung.
Pada Gambar 5.3, langkah awal adalah pengisolasian plasmid dari bakteri
dan DNA berisi gen yang diinginkan , misalnya penghasil hormon. Potongan
gen tersebut kemudian diselipkan ke dalam plasmid. Kemudian plasmid
disuntikkan lagi ke sel bakterinya. Selanjutnya sel bakteri itu dikultur dan
membentuk klon sel. Dalam contoh sebelah kiri gen yang berasal dari satu
organisme lain digunakan untuk memberi organisme lain suatu kemampuan
metabolik baru (tahan terhadap hama), sedangkan gambar sebelah kanan
produk protein yang bermanfaat dipanen dalam jumlah besar dari kultur
bakteri.
D. Produk-Produk Bioteknologi
Pernahkah kehidupan kita sehari-hari terlepas dari produk bioteknologi?
Mungkin hampir tidak pernah, karena kita sering mengonsumsi tempe, tape,
kecap, keju, mentega dan lain-lain. Pendek kata perkembangan bioteknologi
telah memberikan manfaat di berbagai bidang dalam kehidupan manusia.
Beberapa contoh manfaat bioteknologi tersebut dapat dipelajari pada Tabel
5.1 di bawah ini.
Tabel 5.1
Produk-Produk Bioteknologi
Sektor/Bidang
Produk/Manfaat
Industri kimia
Etanol, aseton, butanol, asam-asam organik
Farmasi dan kedokteran
antibiotik, antibodi, vaksin, interferon, vitamin,
diagnosis penyakit.
Sumber energi (biokonversi)
Gasohol, biogas, biomassa
Makanan & Minuman
Tempe, keju, yoghurt, alkohol, sirup glukosa,
nata de coco, zat aditif (esens), protein sel
tunggal, mikroprotein.
Pertanian & peternakan
Pemuliaan tanaman, kultur sel, kultur jaringan,
penambahan nitrogen, pembuatan pakan,
kompos, pestisida, produksi embrio, produk-
produk transgenik.
Pelayanan industri dan
Penjernihan air, pengolahan limbah,
lingkungan
penemuan minyak.
238
Biologi Kelas XII SMA dan MA
1. Bidang Industri Kimia
Pelarut organik yang biasa dihasilkan melalui proses fermentasi, antara
lain etanol, aseton, butanol dan isopropanol. Etanol diperoleh dengan cara
fermentasi gula oleh khamir (ragi) dalam keadaan anaerobik. Bahan baku
gula yang murah biasanya digunakan
tetes
(molase) yaitu ampas tebu.
Aseton dan butanol biasanya menggunakan bahan baku pati dalam
keadaan anaerobik pada suhu 30
r
C–32
r
C selama 40 – 80 jam. Mikroba yang
berperan contohnya
Clostridium acetobutylinum
. Butanol banyak digunakan
dalam pembuatan
Plastik
dan
minyak rem.
Asam-asam organik penting hasil fermentasi contohnya adalah
asam
asetat
,
asam laktat, asam sitrat,
dan
glukonat
. Asam asetat (asam cuka) berasal
dari fermentasi etanol secara aerobik oleh bakteri
Acetobacter aceti.
Asam laktat
merupakan bahan yang rasa dan baunya sedap dan mempunyai daya
pengawet. Asam ini digunakan sebagai penyedap minuman ringan,
pengharum, sari buah, selai dan sirup, juga dalam pengalengan buah dan
ikan. Bahan yang difermentasi biasanya gula, dengan bantuan
Lactobacillus
Sp.
Asam sitrat juga diperoleh dari fermentasi gula, dengan bantuan
Aspergillus
niger
atau
Aspergillus wentii
. Asam sitrat banyak digunakan dalam pembuatan
minuman, selai, manisan, dan sirup.
2. Bidang Farmasi dan Kesehatan
Tidak perlu diragukan lagi, bahwa kemajuan bioteknologi dapat
meningkatkan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat. Penerapan
industri biologi dalam bidang kesehatan mengalami kemajuan yang
mengagumkan. Berbagai aspek biologi telah dijadikan dasar pembuatan
rancangan-rancangan untuk memerangi penyakit seperti produksi berbagai
obat, antibiotik, vaksin, hormon, enzim, dan antibodi.
a. Antibiotik
Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
Senyawa ini mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan mikro-
organisme lain.
Antibiotik digolongkan menjadi empat kelas utama, yaitu
penisilin
,
tetrasiklin
,
sefalosporin,
dan
eritromisin
. Penisilin dapat menghentikan infeksi
oleh bakteri-bakteri yang umumnya sangat berbahaya. Sefalosporin adalah
senyawa lain yang dapat membunuh bakteri yang resisten (tahan) terhadap
penisilin. Sefalosporin, misalnya digunakan untuk melawan Staphylococcus
(bakteri penyebab pneumonia).
Bioteknologi
239
Streptomisin bekerja dengan mencegah pembentukan protein pada
bakteri. Antibiotik yang dihasilkan oleh jamur
Streptomyces griseus
ini
ditemukan oleh Selman Waksman (1944). Streptomisin digunakan untuk
mengobati tuberculosis (TBC).
Antibiotik-antibiotik di atas dapat mengakibatkan sifat resistensi (tahan)
sehingga mendorong para ahli untuk melakukan pencarian antibiotik baru.
Rekayasa genetik dapat digunakan untuk menciptakan antibiotik yang
termodifikasi. Sebuah teknik yang dikenal sebagai “Fusi Sel” memberi
harapan besar untuk mendapatkan antibiotik dalam jumlah besar bahkan
yang lebih baik
b. Antibodi
Tubuh manusia dan hewan terus-menerus menghadapi serangan virus,
bakteri, jamur, dan senyawa kimia yang terdapat dalam lingkungan. Untuk
mengatasi serangan tersebut, tubuh membutuhkan golongan protein yang
disebut
antibod
i. Antibodi tersebut dibentuk oleh sel khusus bernama
limfosit
B
yang terdapat dalam limpa, darah, dan kelenjar limfe. Antibodi bersifat
mengenali substansi asing (disebut
antigen
) dan menyerangnya atau
menghancurkannya. Bagaimana jika tubuh diserang antigen secara
berlebihan, sementara tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas dalam
menghasilkan antibodi?
Suatu teknik pembentukan antibodi telah dikembangkan berkat
kemajuan bioteknologi. Para pakar bioteknologi telah dapat mengembangkan
produksi antibodi secara besar-besaran. Sebuah antibodi yang disebut
antibodi
monoklonal
telah mampu mengatasi berbagai penyakit pada manusia, mulai
dari penyakit kanker dan kegagalan ginjal sampai dengan penyakit infeksi
oleh virus atau bakteri. Antibodi monoklonal juga meningkatkan keberhasilan
pencangkokan organ.
Antibodi monoklonal adalah kelompok antibodi yang identik dengan
bentuk lekuk yang sama sehingga hanya mengenali antigen yang sama
(perhatikan Gambar 5.4).
antibodi
antigen
Gambar 5.4
Antibodi (juga dinamakan
imunoglobulin merupakan protein berbentuk
Y. Di ujung setiap tangan terdapat dua
kantung identik, bentuknya bervariasi dari
satu molekul antibodi ke molekul antibodi
lainnya. Apabila antibodi berdekatan dengan
antigen yang bentuknya sesuai dengan
kantung, antibodi dan antigen akan saling
berkaitan.
Sumber:
Biotechnology in School
240
Biologi Kelas XII SMA dan MA
George Kohler dan Cesar Milstein, berhasil menemukan cara membuat
antibodi monoklonal pada penyakit kanker, penemuan ini memberikan
harapan besar dalam pengobatan kanker. Dengan menggabungkan
kemampuan sel B dalam membuat antibodi dan sifat sel kanker yang dapat
dikatakan terus-menerus hidup pada lingkungan luar, dapat diproduksi
sejumlah antibodi monoklonal. Cara ini dilakukan dengan memfusikan sel B
dengan sel kanker sehingga dihasilkan sel hibrid (Teknologi hibridoma) yang
memiliki sifat kedua sel tersebut, yaitu sel yang dapat membuat antibodi
dan hidup dalam jangka waktu yang lama. Untuk lebih jelasnya pelajari bagan
berikut ini!
Gambar 5.5
Pembuatan antibodi monoklonal
Sumber:
Biotechnology in School
antigen
sel kanker
limfosit B dari limfa tikus
Hibridoma
antibodi monoklonal
antibodi monoklonal
Hibridoma
Hibridoma
Hibridoma
antibodi monoklonal
antibodi monoklonal
Hibridoma
Bioteknologi
241
Produksi sel hibridoma yang membuat antibodi monoklonal mengenali
dan melekat pada molekul antigen. Tikus diinjeksi dengan campuran bahan
yang mengandung sejumlah kecil antigen. Beberapa hari setelah injeksi itu
limpa tikus dipindahkan dan sel-sel B-nya, beberapa di antaranya akan
membuat antibodi mengenali antigen, dibiarkan berfusi dengan sel myeloma
kanker untuk menghasilkan hibridoma. Klon hibridoma dipisahkan satu
dengan lainnya dan diuji untuk melihat mana yang menghasilkan antibodi
monoklonal.
c. Vaksin
Pada tahun 1067 lebih dari sepuluh juta penduduk dunia terserang
penyakit cacar, dan penyakit ini bersifat endemik bagi lebih dari 30 negara.
Sekarang penyakit ini telah dapat diatasi sejak program vaksinasi masal WHO
dilakukan.Vaksinasi juga telah dilakukan untuk memerangi penyakit rabies,
dipteri, tetanus, batuk kering, radang sum-sum tulang belakang, radang paru-
paru, radang selaput otak, TBC, polio, hepatitis, dan lain-lain. Meskipun
demikian, penyakit akibat infeksi virus masih banyak melanda masyarakat,
hal ini disebabkan oleh belum tersedianya vaksin yang efektif dan harganya
murah.
Metode baku pembuatan vaksin adalah membiakkan mikroba patogen
(misalnya virus) dalam binatang yang cocok atau membiakkan sel dalam
laboratorium. Virus kemudian dikumpulkan, dimatikan atau dilemahkan
sebelum diinjeksikan ke dalam tubuh manusia. Tubuh kemudian membuat
antibodi untuk menyerang mereka. Cara ini memerlukan waktu, tetapi yang
merupakan masalah utama sebenarnya adalah sering kali tidak ditemukannya
metode konvensional untuk membiakkan virus dalam jumlah banyak. Untuk
mengatasi hal ini vaksin telah dibuat dengan rekayasa genetika dengan teknik
“Kloning”.
d. Interferon
Sejarah interferon dimulai pada tahun 1957, ketika
Alick Isaacs
dan
Jean
Lindenmann
meneliti tanggapan tubuh terhadap infeksi virus. Mereka
menemukan bahwa suatu substansi yang disekresikan oleh sel yang terserang
dapat membantu sel lain untuk menentang virus penyerang. Senyawa tersebut
dinamakan interferon. Interferon digunakan untuk mengobati penyakit oleh
virus dan beberapa penyakit kanker.
Sampai tahun 1980, sumber interferon dunia berasal dari laboratorium
Karl Cantell
di Helsinki, di sini sel darah putih dari donor darah dalam jumlah
banyak, kemudian sengaja diinfeksi dengan virus untuk menghasilkan in-
terferon. Jumlah interferon yang dibuat sangat kecil dan sangat sukar
dipisahkan dari bahan lain yang terdapat dalam darah. Darah dari 90.000
donor hanya dapat menghasilkan 1 gram interferon, yang harganya dapat
mencapai 50 juta (per gram).
242
Biologi Kelas XII SMA dan MA
Hal yang sangat menggembirakan
Charles Weissman
(Swiss, 1980) bersama
kerabat kerjanya mengumumkan telah berhasil mengklonkan gen pengendali
pembuatan satu tipe interferon manusia dengan menyisipkannya ke dalam
bakteri, lalu sel bakteri tersebut segera membuat interferon. Kini interferon
telah dapat diproduksi secara besar-besaran dan digunakan untuk mengobati
berbagai infeksi virus (herpes, hepatitis, rabies) dan kanker.
Pluripotensi
Kemajuan bioteknologi senantiasa ditunjukkan pada berbagai tujuan.
Di tengah perdebatan etika, ilmuwan di seluruh dunia berlomba
mendapatkan teknik tercepat untuk pengobatan medis.
Kemampuan sel induk embrio berkembang menjadi beragam tipe
sel – disebut
pluripotensi
– telah membuka cakrawala baru di bidang
kedokteran.
Tubuh orang dewasa memiliki sejumlah kecil sel induk dalam banyak
jaringan dan organ – di mana mereka bersembunyi hingga tergerak oleh
penyakit atau cedera. Tak seperti sel induk embrio, sel induk dari orang
dewasa belum terbukti mampu menjadi beragam macam sel. Sel induk
dewasa di dalam otak misalnya, dapat menjadi sel saraf atau sel glia –
keduanya sel saraf – tetapi tak menjadi sel tulang.
Begitu pula sel induk dari
darah tali pusar bayi yang baru
lahir menghasilkan sel darah saja.
Namun baru-baru ini, jaringan tali
pusar terbukti mengandung sel
mesansin yang dapat menghasil-
kan tulang dan tulang rawan.
Dengan teknik ini diharapkan
berbagai tipe jaringan bahkan or-
gan tubuh manusia dapat di-
kloning (dibuat) untuk keperluan
pencangkokan organ. Sel induk
embrio tersebut disimpan di lemari
pembeku di laboratorium hingga
diperlukan.
I N F O B I O L O G I
Sumber:
National Geographic,
2006
inti sel
sel telur
pembuatan in vitro
pengalihan inti sel
inti sel
donor
sel telur
yang
dihilang-
kan intinya
embrio
usia lima hari
massa sel dalam
sel biakan
galur sel induk
Bioteknologi
243
3. Bidang Energi
Energi mutlak diperlukan manusia sebagai bahan dasar melakukan
berbagai aktivitas. Sumber energi terbesar di dunia saat ini adalah bahan
bakar fosil. Sementara bahan bakar fosil ini semakin hari semakin berkurang.
Mau tidak mau manusia harus berpikir keras untuk mencari bahan bakar
alternatif. Di antara berbagai alternatif penggunaan energi, biomassa
merupakan suatu pilihan yang banyak mendapat perhatian.
Biomassa merupakan sumber energi kimia yang selalu dapat diperbarui.
Bahan ini dapat dibakar atau dengan mudah diubah menjadi bahan bakar
cair atau gas (metan, alkohol atau hidrogen) oleh mikroorganisme. Biomassa
mempunyai pengertian produksi bahan bakar mutu tinggi dan senyawa kimia
tertentu dari hasil budi daya tanaman dengan sengaja atau limbah biologi
seperti yang dihasilkan dalam pertanian dan kehutanan atau limbah
pengolahan pangan.
Di Brasil (1975), alkohol digunakan sebagai bahan bakar pengganti
minyak bumi. Kendaraan bermotor menggunakan alkohol yang dicampur
dengan bensin menjadi gasohol. Alkohol tersebut diperoleh dari fermentasi
tebu. Di Amerika, gasohol merupakan campuran 10% alkohol dan 90% bensin,
bahan pembuatan alkoholnya adalah jagung. Kebanyakan fermentasi etanol
skala komersial dilakukan oleh khamir (
Saccharomycess
sp). Bahan yang
digunakan bisa glukosa, fruktosa dan maltosa.
Bahan bakar lain adalah
metan
. Metan berasal dari penguraian bahan
organik oleh bakteri anaerobik. Bahan organik yang dimaksud dapat berupa
limbah ternak, limbah panenan, atau limbah manusia. Untuk lebih jelasnya
pelajari tabel berikut!
Tabel 5.2
Bahan organik yang potensial untuk menghasilkan metan
1.
Limbah panenan
Sampat tebu, pangkal dan daun jagung, jerami.
2.
Limbah ternak
kotoran hewan, sampah.
3.
Limbah manusia
tinja, kencing, sampah
4.
Produk sampingan
sekam, ampas tebu, limbah sayuran
5.
Serasah hutan
daun, ranting, cabang
6.
Limbah tumbuhan
ganggang laut, gulma air (eceng gondok)
air
4. Bidang Makanan dan Minuman
Kisaran hasil pangan yang pembuatannya melibatkan mikroorganisme
adalah sangat lebar, dari produk yang difermentasikan secara konvensional
seperti tempe, oncom, kecap, mentega, keju, roti, yoghurt anggur, bir, tape,
terasi, nata de coco, sampai yang modern seperti protein sel tunggal (PST)
244
Biologi Kelas XII SMA dan MA
dan mikroprotein. Protein sel tunggal (“Single Cell Protein”) adalah sel
mikroorganisme yang dikeringkan seperti ganggang, jamur, bakteri, ragi, dan
kapang.
Di bawah ini adalah daftar nama mikroba peranannya dalam mengubah
bahan mentah menjadi suatu produk yang bernilai tinggi.
Tabel 5.3
Mikroba dan Peranannya
Produk yang
dibentuk
1.
Saccharomyces cerevisiae
tepung
roti
gula
alkohol
2.
– Bacillus subtilis
pati jagung,
sirop glukosa
– Aspergillus niger
– B. coagulanes
gandum, kentang,
singkong
3.
– Streptococcus
thermophyllus
– S. lactis
– S. cremoris
– Lactobacillus bulgaricus
Susu
keju
– L.lactis
– Propionibacterium
shermanii
5.
Streptococcus
thermophyllus
Susu
yoghurt
L. bulgaricus
6.
Acetobacter
Alkohol
cuka
7.
Aspergillus wentii
kedelai
kecap
8.
Rhizopus oryzae
R.oligosporus
kedelai
tempe, oncom
9.
Neurospora
Ampas tahu
oncom
10.
Monascus purpureus
Nasi
angkak (nasi
merah)
11.
Streptococcus diacetilactis
Leuconstoc citrovorum
– Susu
mentega
12
S. cerevisiae
Sel itu sendiri
pr
otein sel tunggal
Spirulina (ganggang)
Candida utilia
13.
Fusarium graminearum
mikroprotein
No.
Mikroorganisme
Bahan Mentah
Bioteknologi
245
Cita rasa dan aroma sangat penting agar makanan/minuman menjadi
lebih enak dan menarik. Saat ini cita rasa dan aroma tidak hanya meng-
andalkan sumber dari bahan alami, tetapi sudah dapat disintesis di
laboratorium.
Beberapa contoh senyawa penimbul flavour dan aroma yang mempunyai
potensi untuk dikembangkan secara komersial dapat dilihat pada Tabel di
bawah ini.
Tabel 5.4
Senyawa Penimbul Cita rasa/Aroma
No. Cita rasa/Aroma
Senyawa Kimia
Mikroba
1.
Kacang tanah,
Tetramethyl pyrazine
Bacillus substilis
aroma bakar
2.
Buah-buahan,
Geraniol
Cerato eytis
spp
tanaman dan
Citronellal
Kluyveromyces lactis
bunga mawar
Linalool
terpineol
terpen
3.
Buah-buahan,
kelapa
Lactone
–
Sacharomyces.
4.
Buah-buahan
Ester
Pseudomonas
spp
–
Steptococcus
spp
5.
Mentega
Diacetyl
Lactobacillus
spp
Contoh-contoh enzim dalam industri makanan yang telah diproduksi
melalui fermentasi adalah sebagai berikut.
Tabel 5.5
Enzim dalam industri makanan
No.
Enzim
Mikroba
Kegunaan
1.
Glukosa isomerase
Baccillus coagulan
Pembuatan sirup
(bakteri)
jagung
2.
Glukosa oksidase
Aspergillus niger
Pembuangan oksigen
(jamur)
pada pembuatan
sari buah
3.
Rennin
Mucor (jamur)
Pembuatan keju
4.
Protease
Aspergillus oryzae
Pelembut roti
5.
Invertase
Saccharomyces
cerevisiae
Pelembut coklat
246
Biologi Kelas XII SMA dan MA
Untuk menganalisis produk-produk bioteknologi di tempat-tempat
tertentu. Buatlah rencana kunjungan ke berbagai tempat (pasar, apotek, rumah
sakit, industri dan lain-lain). Carilah data sebanyak-banyaknya mengenai
produk-produk bioteknologi yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan,
minuman, obat-obatan, industri kimia, dan perbaikan kualitas lingkungan.
Buatlah laporan secara tertulis mengenai: macam-macam produk, bahan
dasar mikroba atau agen yang berperan dalam pembuatannya.
5. Bidang Pertanian dan Peternakan
Bertambahnya penduduk dari waktu ke waktu tentu saja menuntut
tersedianya bahan pangan yang lebih banyak. Dalam beberapa dasawarsa
terakhir, produksi hasil pertanian telah meningkat melebihi kebutuhan. Hal
ini mendorong manusia untuk selalu meningkatkan teknologi pangan.
Bioteknologi mempunyai potensi besar untuk meningkatkan produksi
tanaman yang lebih tinggi, tahan terhadap herbisida tertentu, tahan terhadap
penyakit, mengurangi kebutuhan terhadap pupuk, dan lain-lain.
a. Pemuliaan Tanaman
Penyilangan konvensional oleh para petani dilakukan dengan tujuan
menghasilkan tanaman yang menjadi besar, kuat, dan lebih tahan penyakit.
Selama puluhan tahun bahkan ratusan tahun lalu para petani dan para
pemulia tanaman telah berhasil memuiliakan tanaman padi, jagung, dan tebu,
sehingga tanaman tersebut memiliki kualitas panen yang baik.
Pemuliaan tradisional telah banyak membantu meningkatkan produksi
pertanian dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Data FAO tahun 1992
menunjukkan adanya peningkatan hasil biji-bijian dari rata-rata 1,1 ton per
hektar pada tahun 1950 menjadi 2,8 ton per hektar pada tahun 1992. Namun,
karena jumlah penduduk masih jauh lebih besar dibandingkan jumlah
produksi pangan, peningkatan hasil pangan melalui proses pemuliaan ini
masih terus dikembangkan.
Pada tahun 2030 diperkirakan penduduk dunia mencapai 8 miliar atau
meningkat 2 miliar dari populasi sekarang. Di Indonesia sendiri diperkirakan
pada tahun 2010 penduduk mencapai 245,71 juta atau bertambah sebesar 33,78
juta jiwa dari sekarang. Pada saat itu kebutuhan beras diperkirakan 36,42
juta ton, padahal produksi hanya 29,42 juta ton, sehingga defisit produksi
mencapai 6,72 juta ton (Suryana A., 2002).
Akibat dari pembangunan yang sangat pesat di berbagai bidang dalam
beberapa tahun terakhir ini lambat laun lahan produktif semakin banyak
Tugas
Bioteknologi
247
terkonversi menjadi lahan nonpertanian. Pada tahun 1950 lahan yang dapat
dimanfaatkan untuk aktivitas per orang sekitar 0,24 hektar, tetapi lahan
tersebut hampir separuhnya (0,12 hektar) pada tahun 1993 dan diperkirakan
hanya akan tinggal 0,08 hektar pada tahun 2030 (Suranto, 1999).
Dari data di atas Indonesia diperkirakan akan mengalami krisis pangan
yang dapat mengganggu ketahanan pangan nasional. Untuk mencukupi
kebutuhan pangan penduduk yang populasinya terus bertambah dengan
pesat ini, diperlukan lahan yang luas, sementara lahannya semakin berkurang.
Oleh karena itu, diperlukan terobosan-terobosan di bidang teknologi
pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Seperti diyakini para pakar rekayasa genetika merupakan salah satu
teknologi pertanian yang berpeluang dapat meningkatkan produktivitas
pertanian. Pada pemuliaan tradisional diperlukan sedikitnya lima generasi
penyilangan balik untuk menghilangkan gen-gen yang tidak dikehendaki
sehingga pemuliaan tradisional memerlukan waktu yang lama.
Dengan kemajuan ilmu genetika molekuler pada tahun 1970-an,
dimungkinkan usaha mencari gen yang diduga bertanggung jawab terhadap
karakter unggul satu tanaman. Saat ini secara umum ada dua cara untuk
mencari gen tanaman itu, yakni isolasi gen dalam skala kecil dengan
menargetkan satu gen saja (strategi ini disebut
map-based cloning
) dan dalam
skala besar dengan menggunakan proyek genom, yaitu dengan membaca
(dalam istilah khususnya menyekuen) semua urutan DNA suatu organisme
untuk mendapatkan semua gen yang ada.
Pada tahun 1920 istilah genom telah lahir, dipakai untuk menunjukkan
keseluruhan kode genetika pada kromosom yang ada pada suatu organisme.
Baru pada tahun 1944 diketahui bahwa materi dari kode genetik itu adalah
DNA yang ada pada setiap organisme. Sekarang ini istilah genom telah begitu
dikenal luas oleh masyarakat. Keunggulan rekayasa genetika adalah mampu
memindahkan materi genetika dari sumber yang sangat beragam dengan
ketepatan tinggi dan terkontrol dalam waktu yang lebih singkat. Usaha yang
dilakukan untuk menanggulangi krisis pangan di Indonesia dengan
pendekatan biologi molekuler, antara lain dengan merakit tanaman yang
resisten terhadap serangan hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman
lingkungan serta bergizi tinggi.
b. Transgenik
Rekayasa genetika dalam bidang tanaman dilakukan dengan mentransfer
gen asing ke dalam tanaman. Hasil rekayasa genetika pada tanaman seperti
ini disebut tanaman
transgenik
. Pernahkah kamu berpikir bahwa sepotong
jagung dan sebuah tomat dapat menyembuhkan penyakit? Atau hanya
dengan memakan pisang kita dapat melindungi diri dari hepatitis?
248
Biologi Kelas XII SMA dan MA
Prodi gene Inc. of College station, Texas menjadi perusahaan pertama
yang berhasil memodifikasi tanaman untuk menghasilkan protein tertentu
yang berfungsi sebagai obat. Protein tersebut adalah trypsin, insulin, dan
obat penting lainnya yang akan dimasukkan ke dalam jagung. Mereka juga
mengujinya pada kentang, tomat dan wortel untuk menghasilkan vaksin
hepatitis B. Para peneliti juga memodifikasi tomat, bayam, dan melon untuk
menghasilkan vaksin rabies.
Kedelai transgenik muncul menjadi obat untuk herpes. Sebuah tim
ilmuwan dari Purdue University dan Departemen Pertanian AS (USDA) telah
mengembangkan tomat yang tiga setengah kali lebih banyak mengandung
lycopene dan antioksidan untuk melawan kanker. Kemajuan ini sangat
penting dan dalam kenyataan jumlah tanaman transgenik yang diproduksi
setiap tahun semakin meningkat. Hingga tahun 1988 yang asalnya hanya
ada 23 tanaman transgenik, meningkat menjadi 30 pada tahun 1989 dan lebih
dari 40 pada tahun 1990.
Pencangkokan (kloning) adalah transplantasi/transfer gen ke gen lainnya,
misalnya gen pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri
E. Coli
sehingga
dihasilkan insulin dalam jumlah besar. Sebaliknya gen bakteri yang
menghasilkan toksin pembunuh hama ditransplantasikan ke tanaman jagung,
maka akan diperoleh jagung transgenik yang tahan hama tanaman. Gen dari
sel kelenjar susu domba ditransplansikan ke sel telurnya sendiri yang
kemudian ditumbuhkembangkan di dalam kandungan induknya sehingga
lahirlah Domba Dolly. Demikian pula gen tomat ditransplantasikan ke ikan
transgenik sehingga ikan menjadi tahan lama dan tidak cepat busuk dalam
penyimpanan.
Vektor DNA yang digunakan untuk memindahkan gen ke dalam
tumbuhan, misalnya plasmid dari bakteri
Agrobakterium tumefaciens
.
Perhatikan gambar berikut ini.
DNA
tempat
enzim restriksi
memotong
enzim
restriksi
dan DNA
ligase
DNA mengandung
gen yang
diinginkan
Plasmid
Plasmid
rekombinan
pemasukan
ke dalam
sel tanaman
di dalam
kultur
menyelipkan DNA
T yang membawa
gen-gen baru
regenerasi
tanaman
tanaman dengan
sifat baru
Gambar 5.6
penggunaan plasmid pada transgenik
Bioteknologi
249
Tanaman membutuhkan unsur N yang cukup. Kemampuan tanaman
untuk memperoleh nitrogen sangat penting.
Rhizobium
merupakan penambat
nitrogen yang sangat populer dan banyak ditemukan pada akar kacang-
kacangan. Telah lama diketahui bahwa enzim utama yang berperan menambat
nitrogen tersebut adalah
nitrogenase
. Ternyata lebih dari selusin gen yang
terlibat dalam menghasilkan enzim tersebut. Gen tersebut dinamakan gen
nif (Nitrogen fixation). Rekayasa genetik telah berhasil untuk mentransfer
gen nif dari bakteri penambat nitrogen ke dalam
Eschecilia coli
sehingga bakteri
E Coli
kemudian mampu menambat nitrogen. Bakteri ini kemudian dapat
dijadikan inokulan untuk diberikan pada tanaman budi daya.
c. Transplantasi nukleus pada hewan
Pada tahun 1997 seorang peneliti Skotlandia, Ian Wilmut dan rekan-
rekannya menguasai pokok pemberitaan di berbagai media bahwa mereka
telah mengklon seekor domba dewasa dengan mentrasplantasi nukleus dari
sel puting susu kambing ke dalam suatu sel telur domba lain yang tidak di
buahi. Hasilnya adalah domba “Dolly” yang DNA-nya sungguh-sunguh
identik dengan domba pendonor nukleus, perhatikan Gambar 5.7.
Gambar 5.7
Pengklonan seekor mamalia
Sumber:
Biologi jilid 2,
Campbell
Domba
pendonor
sel kelenjar
susu
Domba
pendonor
sel telur
Sel telur dari
ovarium
Nukleus
dipindahkan
Nukleus dari
sel kelenjar
susu
Embrio awal
Induk asuh/
induk
pengganti
Anak domba
(“Dolly”) secara
kromosom
identik dengan
pendonor sel
susu
Perkembangan
embrionik
Ditanam pada
uterus domba
ketika
Ditumbuhkan di
dalam kultur
Sel berfusi
Sel kelenjar
susu di
dalam
kultur; siklus
sel ditahan
(fase G
0
)
1
3
4
5
6
2
250
Biologi Kelas XII SMA dan MA
I N F O B I O L O G I
1.
Sel kelenjar susu diambil dari kambing seekor domba dan ditumbuhkan
di dalam kultur dengan nutrisi rendah. Kondisi nutrisi rendah (setengah-
kelaparan) ini menahan siklus sel tetap berada pada G
0
dan tampaknya
membiarkan sel untuk berdediferensiasi.
2.
Sementara itu sel telur diambil dari domba lain dan nukleusnya
dipindahkan.
3.
Sel kelenjar susu dalam fase G
0
berfusi dengan sel telur yang tak
bernukleus dengan cara memberikan getaran arus listrik ke kedua sel
tersebut, yang juga merangsan agar mulai melakukan pembelahan.
4.
Setelah ditumbuhkan dalam kultur selama 6 hari.
5.
Embrio ditanam pada uterus domba ketiga, yang mirip seperti pendonor
sel telur.
6.
Hasilnya setelah kehamilan berupa anak domba (Dolly) yang identik
dalam penampakan dan susunan kromosomnya dengan domba yang
mendonorkan sel kelenjar susu. (Namun, gen Dolly tidak identik secara
keseluruhan dengan domba pendonor sel kelenjar susu karena DNA
mitokondria Dolly berasal dari pendonor sel telur). Dolly ini merupakan
kasus pertama yang laporannya disebarluaskan tentang mamalia yang
“diklon” menggunakan nukleus dari suatu sel terdiferensiasi. Fotograf
pada Gambar 5.7 memperlihatkan Dolly ketika sudah menjadi seekor
domba dewasa.
Bayi Tabung
Teknologi mutakhir lain dalam bidang reproduksi adalah pembuatan
bayi tabung. Sudah tidak asing lagi bukan? Apakah sebenarnya bayi
tabung? Apakah bayi yang dibuat di dalam tabung? Ternyata bukan.
Istilah bayi tabung sebetulnya digunakan karena proses pembuahan
tidak terjadi sebagaimana “lazimnya”, yaitu di dalam tubuh ibu,
melainkan terjadi di luar tubuh. Pembuahan tersebut tepatnya terjadi di
dalam sebuah tabung yang telah dipersiapkan sedemikian rupa di
laboratorium. Dengan kata lain, bertemunya sperma dan sel telur tidak
terjadi secara alamiah, tetapi dengan campur tangan ahli (dokter). Tabung
tersebut dibuat sedemikian rupa, baik suhu dan situasinya, hingga
menyerupai pembuahan di dalam rahim. Prosedur ini disebut “fertilisasi
in vitro”.
Mula-mula dengan alat bantu khusus, sel telur wanita yang baru saja
mengalami ovulasi, diambil. Proses selanjutnya adalah melakukan
Bioteknologi
251
pembuatan dengan spermatozoa yang sudah disiapkan untuk kemudian
diimasukkan ke dalam tabung yang suasananya sama persis dengan
rahim. Setelah terjadi pembuahan, hasil pembuahan tersebut dipelihara
kurang lebih 3 hari di dalam tabung (diinkubasi). Kemudian dimasukkan
ke dalam rahim sang ibu hingga melahirkan.
Di Indonesia, sejak lahirnya bayi tabung pertama yang lahir di
Makmal Terpadu Imunoendrokrinologi FKUI dan RSAB Harapan Kita
pada tahun 1988 program ini segera banyak diminati oleh pasangan suami
istri yang sudah rindu mendapatkan keturunan. Banyak faktor yang
menyebabkan tidak terjadi kehamilan antara lain: ada infeksi dan
penyumbatan pada saluran reproduksi, gangguan kontraksi uterus, tidak
terjadi ovulasi, kelainan letak uterus maupun bentuk uterus.
Adapun kelemahan-kelemahan pria yang tidak mampu membuat
kehamilan, antara lain: impotensi, kualitas sperma dan jumlah sperma
kurang, serta adanya infeksi pada saluran reproduksi. Tonggak sejarah
bayi tabung sebenarnya adalah sejak dilahirkannya, Louis Brown di
Inggris pada tahun 1978. Sepuluh tahun kemudian tepatnya tanggal 2
Mei 1988 lahir Nugroho Karyanto di RSAB Harapan Kita Jakarta.
d. Pro ek Genom
Tanaman menyediakan materi untuk kebutuhan industri seperti minyak,
tekstil, bahan bakar dan obat-obatan. Nenek moyang kita dahulu
meningkatkan kualitas tanaman dengan menyeleksi tanaman berdasarkan
sifat dan karakter yang diinginkan melalui proses persilangan yang panjang.
Sifat unggul dari satu tanaman liar digabungkan ke tanaman lain sehingga
terbentuk tanaman baru dengan beberapa karakter yang lebih bagus. Proses
panjang ini telah memungkinkan lahirnya revolusi hijau, dalam hal ini produk
pertanian teroptimalkan sampai menyamai pertambahan jumlah penduduk
dunia. Meskipun demikian, ledakan penduduk dunia terutama di negara-
negara berkembang yang diikuti oleh berkurangnya lahan-lahan pertanian
untuk pemukiman menyebabkan pertanian tidak seimbang lagi. Dengan
demikian, usaha persilangan yang memakan waktu lama dengan sendirinya
tidak mampu meningkatkan hasil produksi untuk mencukupi kebutuhan
pangan pada masa mendatang. Untuk itu diperlukan satu teknologi baru
guna meningkatkan produksi pangan secara lebih cepat.
Salah satu penemuan spektakuler telah dikembangkan, kita kenal dengan
istilah
Proyek Genom
(“Genom Project”). Strategi ini ditopang dengan majunya
perkembangan teknologi marker DNA, pemetaan genetika dan perpustakaan
genom (genome library), teknologi sekuen DNA secara otomatis, serta analisis
komputer (computerized analysis). Selain itu juga teknik kultur jaringan untuk
Sumber: Majalah Ayah Bunda, 2005
252
Biologi Kelas XII SMA dan MA
mentransfer gen-gen yang ditemukan. Dengan demikian, bisa dikatakan ada
dua tahap revolusi pertanian, yang
pertama
dicapai dengan persilangan
tanaman secara tradisional yang memakan waktu dan yang
kedua
adalah
melalui aplikasi ilmu genetika molekuler.
Proyek genom
adalah proyek menyekuen urutan DNA setiap kromosom
dari ujung ke ujung. Proyek genom pada tanaman sangat menjanjikan untuk
mendapatkan informasi terlengkap tentang seluruh sifat biologis tanaman.
Informasi ini akan membantu kita memahami bagaimana gen-gen
menyebabkan tanaman mampu melaksanakan segala aktivitasnya sebagai
makhluk hidup.
Inilah target umum proyek genom tanaman. Adapun target khususnya
adalah untuk mengisolasi gen-gen yang memberikan sifat unggul, seperti
sifat tahan penyakit, sifat toleran pada tanah bergaram, dan sifat alami lainnya,
di antaranya gen yang mengatur pembentukan minyak biji-bijian atau waktu
berbunga yang semuanya berdampak pada hasil panen. Usaha ini nantinya
akan memungkinkan rekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman baru
yang lebih berkualitas.
Besarnya proyek genom serta teknologi yang mendukung untuk
penyelesaiannya melahirkan genomika sebagai ilmu baru.
Genomika
diartikan
sebagai usaha mendalami struktur dan fungsi gen dalam skala besar.
Genomika dibagi dalam dua bagian, yaitu
structural genomics
(genomika
struktur) dan
functional genomics
(genomika fungsi). Berikut ini beberapa
contoh mikroba yang telah selesai pembacaan genomnya dan prospek yang
diharapkan saat ini dan masa yang akan datang.
1)
Pengubahan Zat Pati
Clostridium acetobutylicum
adalah bakteri yang dapat mengubah zat
pati menjadi pelarut organik aseton dan butanol yang sangat bermanfaat
untuk industri.
2)
Tahan Radioaktif
Deinococcus radioduran
adalah mikroba yang dapat bertahan di
lingkungan radioaktif berdosis tinggi yang membunuh hampir semua
makhluk hidup lain. Bakteri ini dapat bertahan hidup pada tingkat radiasi
1,7 juta rad yang membuat
E. Coli
, kecoa, dan manusia tak mungkin
bertahan hidup.
Informasi genom bakteri ini sangat potensial untuk proses
“bioremediasi” seperti pembersihan lingkungan dari limbah radioaktif,
logam berat atau senyawa kimia organik. Saat ini para peneliti di Amerika
Serikat sedang mengekplorasi kapabilitas bakteri
D
.
radioduran
dengan
menambah gen dari organisme lain. Tambahan gen ini mengodekan pro-
tein yang bisa mengubah logam berat menjadi biomassa yang lebih netral
Bioteknologi
253
dan menguraikan zat organik berbahaya, seperti toluena. Diharapkan
pula dengan mempelajari genom mikroba, manusia dapat lebih
memahami proses terjadinya sel kanker sekaligus menemukan obat dan
cara pengobatan kanker tersebut sebab bakteri ini sanggup memperbaiki
DNA-nya sendiri yang rusak karena pengaruh radiasi.
3)
Penghasil Gas Metan
Arkeo
Methanococcus jannaschii
adalah mikroba yang dapat meng-
hasilkan gas metan. Mikroba ini ditemukan di lingkungan berasap
hidrothermal, tanpa cahaya, tanpa oksigen, tanpa sumber zat karbon.
Sifat yang sangat tidak biasa yang dimiliki oleh mikroba ini membawa
pada kesimpulan bahwa makhluk hidup tidak hanya “prokariot” dan
“eukariot”, tetapi ada kelompok baru yang berbeda dengan prokariot
dan eukariot. Para ilmuwan mengelompokkan mikroba ini ke dalam
kelompok baru yaitu
Archeae
(Arkeo). Dengan berhasilnya pembacaan
genom mikroba ini diharapkan masalah mengenai bahan bakar dapat
dipecahkan.
Aplikasi dahsyat dan kemajuan sains yang dijanjikan oleh proyek
ini memang di depan mata. Proyek genom mikroba ini sampai saat ini
memang hanya milik negara-negara maju yang bermodal besar. Namun,
mudah-mudahan masa depan yang cerah ini bukan hanya milik negara-
negara bermodal besar. Indonesia tak kalah kaya dengan mikroba yang
potensial untuk kehidupan masa depan.
4)
Menstabilkan Jumlah Karbon Dioksida di Atmosfer
Mikroba lain seperti
Nitrosomonas europaea, Prochlorococcus marinu,
Rhodopseudomonas palustris
adalah organisme yang menjadikan karbon
dioksida sebagai satu-satunya sumber nutrisi zat karbonnya. Mikroba-
mikroba ini diduga mempunyai peranan penting dalam perubahan iklim.
Dengan demikian, informasi yang didapat dari genom mikroba-mikroba
ini mampu berperan mengatasi pemanasan global dengan menstabilkan
jumlah CO
2
di atmosfer.
Clostrodium botulinum
Clostrodium acetobutylicum
Deinococcus radioduran
Gambar 5.8
Mikroba penghasil gas metan
Sumber:
Kompas
254
Biologi Kelas XII SMA dan MA
Pada tahun 1998
Arabidhopsis thaliana
dikukuhkan menjadi tanaman
pertama yang disekuen genomnya oleh konsorsium internasional dari Jepang,
Eropa dan Amerika.
Arabidhopsis
merupakan model yang cocok bagi
kelompok tanaman berbji belah yang termasuk di dalamnya tomat, kentang,
tembakau, dan sayur-sayuran. Di antara kelebihan model ini adalah ukuran
genomnya yang kecil. Tanaman diploid yang terdiri atas 5 set kromosom
mudah ditanam karena kecil dan cepat menghasilkan biji untuk regenerasi,
latar belakang genetika memadai, serta mudahnya proses transformasi.
Padi memiliki nilai ekonomi tinggi karena menjadi makanan pokok lebih
dari setengah jumlah penduduk di planet ini. Padi merupakan tanaman berbiji
tunggal, diploid dengan 12 kromosom, dan mempunyai ukuran genom yang
lumayan kecil, yaitu 450 juta base. Latar belakang genetika padi sangat kuat
dengan adanya peta genetika yang terlengkap di antara tanaman lain, yaitu
adanya lebih dari 2.000 molecular marker DNA yang terbagi merata sepanjang
kromosomnya serta proses transformasinya padi yang sudah berkembang.
Secara evolusi, padi mempunyai hubungan sangat erat dengan tanaman
pangan yang masuk dalam jenis rumput-rumputan. Berdasarkan studi
perbandingan, ternyata pada konservasi
gene collinearity
(persamaan urutan
gen) dalam kromosom antara padi dan anggota keluarga rerumputan, seperti
barley, oats (keduanya adalah jenis gandum), jagung, dan gandum.
Untuk itu, dengan menyekuen genom padi, semua gen dari tanaman
berbiji tunggal yang notabene adalah bahan pokok hidup manusia sedunia
bisa diketahui. Pada tahun 1998, dalam pertemuan
Internasional Society of Plant
Molecular Biologist
(ISPMB) di Singapura, padi dari jenis
nipponbare
disetujui
sebagai tanaman model kedua untuk proyek genom setelah
Arabidhopsis
oleh
konsorsium internasional yang beranggotakan Jepang, Cina, Korea, Amerika,
dan Uni Eropa.
Selain pada tumbuhan proyek genom juga dilakukan pada manusia.
Hanya dalam tempo tiga belas tahun, lebih cepat dua tahun dari target tahun
2005 para ilmuwan dunia yang bergabung dalam
The Human Genom Project
mengumumkan keberhasilan mereka memetakan genom manusia. Karena
Gambar 5.9
Berbagai jenis bakteri
Sumber:
Kompas
Methanococcus jannaschii
Prochlorococcus marinu
Rhodopseudomonas
palustris
Bioteknologi
255
genom adalah suatu cetak biru informasi genetik yang menentukan sifat setiap
makhluk hidup, maka pemetaan ini bakal menjadi kunci pembuka babak
baru dalam memahami penyakit dan bagaimana mengobatinya.
Informasi genetika setiap makhluk hidup disandi dalam bentuk pita
molekul asam deoksiribonukleat yang dikenal sebagai DNA. Dengan
pengumuman di atas, berarti proyek genom manusia telah berhasil
memetakan tiga miliar nukleotida yang menyusun 100.000 gen dalam tubuh
manusia. Dengan demikian, setiap individu memiliki kurang lebih 100.000
gen untuk diturunkan. Varian-varian dari gen inilah yang kemudian
menentukan tinggi badan, warna mata, sidik jari, golongan darah, maupun
kerentanan terhadap penyakit.
Lembaga pertama “
The Human Genom Project
“ membangun peta
susunannya dari DNA yang diambil dari 24 individu anonim dari berbagai
grup ras dan etnisitas. Dari situlah dipahami adanya perbedaan rata-rata tiga
juta antara satu orang dan orang lainnya. Proyek riset genom memang masih
akan berlanjut dengan upaya mencari mutasi gen-gen penyebab kanker yang
mematikan maupun gen yang terlibat dalam pemunculan diabetes, leuke-
mia, bahkan juga eksim yang suka muncul pada usia kanak-kanak.
Seperti yang diberitakan
Reuters
, para peneliti di Amerika Serikat, Prancis,
Jerman, Jepang, dan Cina mengungkapkan, mereka sebenarnya juga berminat
menguak misteri protein yang menyusun jaringan dan mengatur fungsi
metabolisme tubuh. Namun, kode genetikanya ternyata lebih kompleks dari
yang dibayangkan. Memang harus diakui, masih perlu jalan panjang untuk
mengaplikasikan hasil pemetaan genom manusia ini. Pekerjaan memetakan
genom manusia tentulah pantas dipandang sebagai ikhtiar ilmiah yang
mengagumkan.
6. Bidang Lingkungan Hidup dan Pengolahan Limbah
Limbah rumah tangga, pertanian, dan aktivitas industri telah banyak
mengubah lingkungan kita, membuat pencemaran yang sangat merusak dan
membahayakan ekosistem. Limbah tersebut dapat berupa senyawa kimia cair
(asam, basa) dan senyawa kimia padat (logam-logam berat), tumpahan
minyak, pestisida, pupuk, dan lain-lain.
Bioteknologi yang berperan penting dalam pemeliharaan lingkungan
ditujukan pada proses mengatur dan membuat produk buangan tersebut
menjadi aman untuk dibuang ke lingkungan. Banyak bakteri dapat
mengekstraksi logam-logam berat, seperti tembaga, timbal, nikel, dan besi.
Kelompok bakteri yang diduga bersifat aktif dalam proses pengolahan
air limbah dikenal sebagai
zoogles
, meskipun sejumlah organisme lain juga
ikut terlibat, seperti ganggang biru, ganggang hijau, cacing tanah, dan
serangga. Saat ini banyak pabrik yang mengelola limbah cairnya dengan
256
Biologi Kelas XII SMA dan MA
pengaktifan lumpur (lumpur aktif). Sejumlah mikroorganisme yang terlibat
dalam lumpur aktif ini adalah
Achromobacter, Flavobacterium, Pseudomonas,
moraxella, Thiobacillus, Nitrosomonas, Nitrobacter dan Ferrobacillus
sp
.
E. Dampak Bioteknologi terhadap Sains,
Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat
Kita telah membicarakan contoh-contoh, peranan, dan manfaat
bioteknologi dalam kehidupan manusia. Tidakkah kita bertanya, “Adakah
dampak negatif dari perkembangan bioteknologi yang demikian pesatnya?
Kalau kita rajin membaca informasi serta peka terhadap isu-isu mengenai
kemajuan bioteknologi, tentu kita tahu bahwa banyak “Pro dan Kontra” di
antara berbagai kalangan, baik kalangan penelitian mahasiswa, maupun
masyarakat. Berikut ini kita akan membahas beberapa pendapat tersebut.
1. Transgenik
Seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, bahwa produk
transgenik yang dikenal juga dengan istilah GMO =
Genetics Manipulation
Organism
merupakan produk bioteknologi yang spektakuler. Dengan
transgenik (gen suatu species disisipi dengan gen tertentu) memungkinkan
terbentuknya suatu jenis hewan atau tumbuhan yang mempunyai sifat-sifat
unggul, seperti lebih besar, lebih kuat, tahan lama, dan kandungan gizi tinggi.
Pertanyaannya sekarang adalah “Seberapa aman produk teknologi
reproduksi tersebut?” Sejauh ini terdapat sejumlah pernyataan aman dari
lembaga resmi internasional, seperti WHO dan FAO. (Masih ingat
kepanjangan WHO dan FAO?). Masyarakat AS sejak tahun 1996 telah
mengonsumsi kedelai transgenik dan tidak ada laporan dampak negatif yang
timbul. Masyarakat Eropa yang awalnya menentang produk transgenik kini
sudah mulai menerima. Hal ini ditandai dengan adanya pernyataan dari
Komisi Pusat Masyarakat Eropa di Brussel pada bulan Oktober 2001.
Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa terdapat beberapa
kemungkinan risiko mengonsumsi makanan transgenik ini, seperti keracunan,
risiko kanker, dan alergi makanan. Hal ini disebabkan antara lain produk
transgenik tersebut bersifat “kebal antibiotik”, dan mengundang “residu
pestisida”. Beberapa produk transgenik yang sudah dilepas di pasaran negara-
negara maju, sepanjang penelitian ilmiah dengan teknologi dan pengamatan
yang ada sekarang, tidak ada masalah dalam hal keamanan terhadap
lingkungan ataupun tubuh manusia. Demikian kesimpulan Departemen
Kesehatan Inggris dalam laporannya tahun 1999.
Bioteknologi
257
Sejak 20 tahun lalu, teknologi ini dimanfaatkan hingga kini karena belum
ada laporan ilmiah yang memaparkan efek negatif produk rekayasa genetika
yang telah dievaluasi sesuai standar Jepang adalah aman. Ini kesimpulan
Departemen Pertanian dan Kehutanan Jepang tahun lalu. Di Indonesia sendiri,
meskipun mengundang banyak protes dari banyak pihak, pengembangan
kapas transgenik telah ditanam di tujuh kabupaten Sulawesi Selatan. Namun,
penelitian yang dilakukan oleh dua mahasiswa Pascasarjana Program Studi
Bioteknologi IPB (Institut Pertanian Bogor), Marhamah Nadir dan Reza
Indriadi membuktikan bahwa kapas transgenik di Indonesia ternyata
mengontaminasi kapas non-transgenik di sekitarnya. Penelitian tersebut
dilakukan selama setahun (September 2001–Agustus 2002).
Adanya kontaminasi (pencemaran genetik) dapat menyebabkan antara
lain kebalnya hama (sehingga dapat memicu ledakan hama), mengganggu
kesehatan bahkan tanaman transgenik tersebut menjadi gulma. Gulma adalah
tanaman liar yang mengganggu tanaman budi daya. Jadi, sebenarnya
mengelola tanaman transgenik itu tidak gampang, karena itu, perlu
pengkajian yang benar, peraturan dan pengawalan yang ketat pula.
Dengan tetap berprinsip pada pendekatan kehati-hatian (
preecautionary
approach
) bahwa OHM (organisme hidup hasil modifikasi) yang secara nyata
dapat memberi manfaat bagi manusia, tetapi tetap perlu waspada untuk
mencegah hal-hal yang dapat merugikan bagi kesehatan manusia, pelestarian
lingkungan, dan keanekaragaman hayati, maka Indonesia bersama dengan
133 perwakilan pemerintah, LSM, organisasi industri, dan masyarakat ilmiah,
telah menyepakati suatu kesepakatan internasional mengenai pengaturan tata
cara gerakan lintas batas negara (termasuk penanganan dan pemanfaatan)
OHM, atau yang terkenal dengan
Cartagena Biosafety Protocol
, pada tanggal
29 Februari 2000, di Mountreal, Kanada.
Cartagena Biosafety Protocol (
cartagena Protocol
) adalah kesepakatan
antara berbagai pihak yang mengatur tata cara gerakan lintas batas negara
secara sengaja (termasuk penanganan dan pemanfaatan) suatu organisme
hidup yang dihasilkan bioteknologi modern dari suatu negara ke negara lain
oleh seseorang atau badan. Tujuan dibuatnya
Cartagena Biosafety Protocol
adalah untuk memberikan kontribusi dalam memastikan tingkat proteksi
yang memadai dalam hal transfer, penanganan, dan penggunaan yang aman
dari organisme hidup hasil bioteknologi modern. Hal itu untuk menjaga
adanya kemungkinan pengaruh yang merugikan kelestarian dan pe-
manfaatan yang berkelanjutan pada keanekaragaman hayati, dengan mem-
pertimbangkan risiko terhadap kesehatan manusia, dan khususnya berfokus
pada pergerakan lintas batas. Sebenarnya sebelum tanaman transgenik
disetujui untuk dikomersialisasi, tanaman tersebut telah diuji melalui proses
evaluasi makanan bioteknologi.
258
Biologi Kelas XII SMA dan MA
Kelompok konsiderasi dari badan internasional dunia Food and Agri-
culture Organization (FAO) memberikan beberapa rekomendasi mengenai
bioteknologi dan keamanan pangan, yaitu:
a.
Peraturan mengenai keamanan pangan yang komprehensif dan
diterapkan dengan baik merupakan hal penting untuk melindungi
kesehatan konsumen. Semua negara harus dapat menempatkan
peraturan tersebut seimbang dengan perkembangan teknologi.
b.
Penilaian kesamaan untuk produk rekayasa genetika hendaknya
berdasarkan konsep substansi ekuivalen.
c.
Pemindahan gen dari pangan yang menyebabkan alergi hendaknya
dihindari kecuali telah terbukti bahwa gen yang dipindahkan tidak
menunjukkan alergi.
d. Pemindahan gen dari bahan pangan yang mengandung alergen ke
organisme lain tidak boleh dikomersialkan.
e.
Senyawa alergen pangan dan sifat alergen yang menetapkan
immuno
genicity
dianjurkan untuk diidentifikasi.
f.
FAO akan mengadakan lokakarya untuk membahas dan memutuskan
bilamana ada beberapa gen
marka
ketahanan antibiotika yang harus
dihindarkan dari tanaman pangan komersial.
g.
Perlu ada pangkalan data (data base) tentang pangan dari tanaman,
mikroorganisme pangan, dan pakan.
h.
Validasi metode sangat diperlukan.
i.
Negara berkembang harus dibantu dalam pendidikan dan pelatihan
tentang keamanan pangan dan komponen pangan yang ditimbulkan oleh
modifikasi genetik.
j.
Perlu ditingkatkan riset pengembangan metode untuk meningkatkan
kemampuan dalam melakukan penilaian keamanan pangan untuk
produk rekayasa genetik.
Di Indonesia sendiri dalam rangka pengaturan keamanan hayati dan
keamanan pangan suatu produk pertanian hasil rekayasa genetik seperti
tanaman transgenik telah dikeluarkan keputusan bersama Menteri Pertanian,
Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan dan Menteri Negara
Pangan dan Holtikultura tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan
Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetik Tanaman No.998.l/Kpts/OT.210/
9/99;790.a/Kptrs-IX/1999;1145A/MENKES/SKB/IX/199;015A/Nmneg
PHOR/09/1999. Keputusan ini dimaksudkan untuk mengatur dan
mengawasi keamanan hayati dan keamanan pangan pemanfaatan produk
pertanian hasil rekayasa genetika agar tidak merugikan, mengganggu dan
membahayakan kesehatan manusia, keanegaragaman hayati, dan lingkungan.
Tanggapan masyarakat dalam menyikapi produk bioteknologi beraneka
ragam sesuai dengan informasi yang didapatnya. Umumnya mengambil sikap
anti dan tidak menerima, tetapi sebaliknya ada yang menerima dan ada juga
yang menerima tetapi dengan kehati-hatian.
Bioteknologi
259
2. Bayi Tabung
Bagi pasangan suami istri yang tak kunjung dikaruniai anak, program
bayi tabung ini tentu sangat membantu. Terlebih di masyarakat masih
tertanam kuat bahwa perkawinan tanpa anak dikatakan tidak sempurna.
Tidak jarang berbagai masalah akan muncul karena alasan yang satu itu, tetapi
tidak jarang masyarakat yang berpendapat tidak setuju dengan program bayi
tabung ini. Hal tersebut dapat dimengerti sebab dikhawatirkan sel telur
maupun sel sperma tidak berasal dari pasangan suami istrinya yang
sebenarnya, melainkan sperma dari donor. Dari segi agama tentu hal ini tidak
dibenarkan.
Walaupun dirasakan manfaatnya, program ini masih menimbulkan
perdebatan. Perdebatan ini terfokus pada segi agama, etika, legalitas dan
sosial, baik menyangkut prosedur maupun produk yang dihasilkan. Sebagian
kelompok agamawan menolak “fertilitas in vitro” pada manusia karena
dianggap mempermainkan Tuhan sebagai sang pencipta. Hal ini dapat
dimengerti sebab dikhawatirkan sel telur maupun sperma tidak berasal dari
pasangan suami istri yang sebenarnya. Sperma bisa saja dari donor (bank
sperma). Dari segi agama tentu hal ini tidak dapat dibenarkan karena individu
baru tersebut dapat kehilangan nasabnya (keutuhan keturunannya).
Di Indonesia sendiri sebenarnya program bayi tabung ini diatur
berdasarkan undang-undang, yaitu UU No. 23/1992, tentang kesehatan.
Undang-undang ini menjelaskan pelaksanaan program bayi tabung harus
dilakukan sesuai dengan norma hukum, agama, kesusilaan, dan kesopanan.
UU ini juga mengatur bahwa dalam pelaksanaan program bayi tabung di
Indonesia tidak diizinkan menggunakan rahim milik wanita yang bukan
istrinya.
Selain Undang-undang di atas, program bayi tabung di Indonesia, saat
ini juga mengacu pada peraturan Menteri Kesehatan RI No.73/Menteri Kes/
Per/11/1999 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi Reproduksi
Buatan. Peraturan ini mengatur penyelenggaraan teknologi reproduksi buatan
hanya dapat dilakukan di Rumah Sakit Umum Pemerintah Kelas A, B dan
Rumah Sakit Umum Swasta kelas utama. Penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan teknologi reproduksi buatan hanya dapat dilakukan oleh
Rumah Sakit Umum yang menyelenggarakan teknologi reproduksi buatan.
Rumah Sakit yang diberi izin penyelenggaraan dan pelayanan, penelitian
dan pengembangan adalah RSUP Cipto Mangunkusumo, RSAB Harapan Kita,
RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Dalam pasal 4 disebutkan pelayanan teknologi
reproduksi buatan hanya dapat diberikan kepada pasangan suami istri yang
terikat perkawinan yang sah dan sebagai upaya akhir untuk memperoleh
keturunan.
260
Biologi Kelas XII SMA dan MA
3. kloning
Kloning sebenarnya penting untuk menghasilkan organisme unggul baik
pada tumbuhan maupun hewan. Di bidang pengobatan, klon hewan dipakai
sebagai media membuat obat yang sangat langka dan mahal harganya, seperti
yang dilakukan oleh Ian Wilmut yang menghasilkan Dolly, domba kloning
pertama yang lahir pada tanggal 5 Juli 2003 di Skotlandia. Ian Wilmut berhasil
membuat klon domba dengan sel donor dari kelenjar susu domba jenis
“findorset” yang berumur 6 tahun. Findorset sebagai donor berbulu putih,
sedangkan telurnya diambil dari domba betina jenis
blacface
, yang mukanya
berbulu hitam, hasilnya Dolly yang berbulu putih bersih.
Setelah Dolly, sebenarnya secara teknik, klon manusia juga dapat
dilakukan. Kloning dilakukan dengan cara mengeluarkan inti telur betina
dan menggantinya dengan inti dari orang dewasa. Kalau berhasil, telur hasil
rekayasa yang mulai berkembang tersebut ditanam di dalam rahim seorang
perempuan. Nantinya telur tersebut akan tumbuh menjadi duplikat orang
dewasa yang menyumbangkan intinya itu.
Secara medis infertilitas ketidaksuburan digolongkan sebagai penyakit.
Salah satu cara yang sudah lazim ditempuh adalah teknik invitro (bayi
tabung). Namun demikian, invitro tidak dapat menolong semua pasangan
infertil, misalnya bagi seorang ibu yang tidak dapat menghasilkan sel telur,
dan pria yang tidak dapat menghasilkan sperma.
Dalam hal ini, teknik kloning merupakan hal yang “revolusioner” sebagai
pengobatan infertilitas karena penderita tidak perlu menghasilkan sperma
atau telur. Mereka hanya memerlukan sejumlah sel dari manapun diambilnya.
Pengklonan juga dapat dilakukan terhadap anggota badan untuk mengganti
jaringan sel yang rusak di dalam tubuh.
Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai hal ini? Ternyata masih
merupakan kontroversi. Berbagai usulan melarang kloning manusia. Banyak
kalangan menganggap bahwa “pengklonan manusia secara utuh tidak boleh
dilakukan sebab anggapan sebagai intervensi karya ilahi dan tidak bermoral.”
4. Dampak Bioteknologi pada Petani Dunia Ketiga
Negara dunia ketiga adalah negara-negara berkembang yang umumnya
terletak di belahan bumi bagian selatan. Semula sumber daya alam, seperti
cokelat, vanili, kina, minyak sawit, tembakau, dan gula dihasilkan secara
tradisional oleh negara-negara berkembang. Umumnya negara-negara
berkembang ini bertindak sebagai pemasok negara-negara maju. Kini dengan
kemajuan bioteknologi beberapa sumber daya alam di atas diproduksi di
dalam pabrik-pabrik industri.
Bioteknologi
261
a. Penggantian Gula
Gula tadinya dihasilkan oleh negara-negara di Selatan. Kini gula bit telah
dihasilkan oleh negara-negara Utara, terutama Eropa. Masyarakat Ekonomi
Eropa (MEE) beralih dari pengimpor menjadi pengekspor gula pada
pertengahan dasawarsa 70-an. Kelebihan produksi gula di pasar dunia telah
mengakibatkan turunnya harga. Dengan bioteknologi, hasil panen tebu dapat
ditingkatkan menjadi tiga kali lipat, yang tampaknya menguntungkan negara
berkembang, tetapi sebetulnya justru menekan lebih jauh harga gula di pasar
dunia. Apalagi zat pemanis sudah dapat diekstraksi dari tanaman tertentu,
atau lebih jauh lagi seluruhnya telah dapat dibuat di pabrik dengan
menggunakan teknik enzim.
Menurut sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat, sekarang gula
disaingi oleh lebih dari 30 perusahaan. Sampai sekarang telah lebih dari 30
karyawan minuman ringan di Amerika Serikat (Coca Cola,Pepsi Cola, 7-up,
Sunkist) mengganti penggunaan gula dengan HFCS (
High Fructose Corn Syrup
)
yang dibuat dari jagung.
Lebih jauh lagi zat pemanis telah dapat dibuat dengan bioteknologi di
dalam pabrik dan tidak membutuhkan lahan sama sekali. Aspartam misalnya,
yang rasanya 200 kali lebih manis dari gula telah diproduksi; Aefulsame-k,
130 kali lebih manis daripada gula, dan Thaumatin 250 kali lebih manis
daripada gula.
b. Penggantian Cokelat
Cokelat merupakan komoditi pertanian kedua bagi kawasan tropika
dengan nilai ekspor tahunan kira-kira US$ 2,6 miliar. Sekitar separuh dari
produksi cokelat dunia dihasilkan oleh petani-petani kecil di negara-negara
Afrika yang miskin.
Sekarang beberapa perusahaan di negara industri sedang menggantikan
cokelat ini sepenuhnya. Ajinomoto, sebuah perusahaan makanan Jepang telah
berusaha memodifikasi minyak nabati yang murah (misalnya minyak sawit)
sehingga dapat diolah menjadi mentega cokelat. Bersamaan dengan itu
perusahaan cokelat terkemuka seperti Hersey dan Nestle, menyelenggarakan
riset untuk menghasilkan cokelat melalui teknik kultur sel di pabrik-pabrik
mereka. Setiap sel yang dibiakkan di pabrik akan menghasilkan cokelat yang
serupa dengan cokelat yang ditanam di perkebunan.
c. Penggantian Vanili
Beberapa perusahaan bioteknologi Amerika Serikat telah menyelidiki cara
bagaimana pembuatan vanili di pabrik-pabrik industri. Selama ini vanili
dihasilkan oleh negara-negara berkembang, seperti Madagaskar, Reunion,
262
Biologi Kelas XII SMA dan MA
Rangkuman
Komoro, dan Indonesia. Dengan demikian, sebenarnya kemajuan bioteknologi
menyebabkan peran negara berkembang yang miskin sebagai penghasil
bahan baku telah diperkecil.
d. Paten dalam Bioteknologi
Kemajuan-kemajuan dalam bidang bioteknologi menyebabkan semakin
meningkatnya nilai sumber daya genetika dan saran-saran pengolahannya.
Tekanan-tekanan ditujukan untuk menjadikan perlindungan hak cipta atas
varietas-varietas baru sehingga varietas-varietas baru tersebut dapat
dimasukkan ke dalam sistem paten industri yang umum, dan penguasaan
monopolinya dapat mempunyai jangkauan lebih jauh. Kini kalangan industri
sedang giat mendapatkan paten-paten produk atas gen dan bibit. Pemegang
paten dapat menguasai semua varietas, gen miliknya dipadukan, dan juga dapat
melarang orang lain untuk tidak menggunakan gen tersebut. Bagaimana
dampak sistem paten ini terhadap negara-negara sedang berkembang? Pada
kenyataannya paten menjadi alat untuk memuaskan dan menguasai pasar. Jadi,
sebaiknya negara-negara sedang berkembang bersikap “menolak sistem paten”.
1.
Bioteknologi adalah penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa
pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang
dan jasa.
2.
Bioteknologi bersifat multidisiplin.
3.
Bioteknologi dapat dipraktikkan secara konvensional maupun
modern.
4.
Jenis-jenis bioteknologi modern, antara lain kultur jaringan dan
rekayasa genetika.
5.
Bioteknologi telah memberikan manfaat dalam berbagai bidang
misalnya bidang industri kimia, farmasi dan kesehatan, makanan
dan minuman, sumber energi, pertanian dan peternakan,
pengolahan limbah, dan lingkungan hidup.
6.
Dampak bioteknologi, antara lain keamanan produk kadang-
kadang diragukan, menimbulkan polusi genetika, dan
menimbulkan polemik (pro dan kontra) di kalangan masyarakat.
Bioteknologi
263
Kata Kunci
Bioteknologi
Totipoten
Antibodi
Vaksin
Antibiotik
Genom
Plasmid
DNA rekombinan
Kloning
Transgenik
Interferon
Pluripotensi
A. Pilih jawaban yang paling tepat!
1.
Penggunaan makhluk hidup dalam bioteknologi adalah sebagai berikut,
kecuali
. . . .
A. mudah bereproduksi
B.
produk yang dihasilkan bervariasi
C. dapat dikloning
D. mudah diperoleh
E.
harga relatif murah
2.
Berikut ini adalah cabang-cabang ilmu yang berperan dalam per-
kembangan bioteknologi,
kecuali
. . . .
A. Biologi sel
D. Ekonomi
B.
Elektronika
E.
Agama
C. Komputer
3.
Makanan-makanan berikut yang bukan berasal dari hasil fermentasi
adalah . . . .
A. oncom
D. tape
B.
kecap
E.
tahu
C. brem
4.
Makanan khas Indonesia yang merupakan hasil bioteknologi adalah . . . .
A. keju
D. tempe
B.
yoghurt
E.
anggur
C. sake
Evaluasi Akhir Bab
264
Biologi Kelas XII SMA dan MA
5.
Mikroorganisme yang dapat membantu pembuatan yoghurt adalah . . . .
A.
Lactobacillys bulgaricus
D.
Acetobacter xylinum
B.
Streptococcus lactis
E.
Xanthomonas
sp
C.
Saccharomyces cereviceae
6.
Berikut ini adalah bidang-bidang yang dapat memanfaatkan hasil
bioteknologi,
kecuali
. . . .
A. lingkungan hidup
D. farmasi
B.
industri kimia
E.
elektronika
C. agrikultur
7.
Bibit-bibit tanaman tidak harus diperoleh dengan menyemai biji, tetapi
mengkultur sepotong jaringan dalam suatu medium. Hal ini karena setiap
sel memiliki sifat . . . .
A. regenerasi
D. totipoten
B.
iritabilitas
E.
eksistensi
C. reproduksi
8.
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang dikembangkan dengan
memanfaatkan . . . .
A. kultur jaringan
C. fermentasi
B.
teknik DNA rekombinan
D. kawin silang
9.
Bayi pertama yang lahir sebagai “bayi tabung” bernama . . . .
A. Louis Band
D. Louis Brown
B.
Kate Bonie
E.
Nugroho Karyanto
C. James Brown
10. Tanaman transgenik yang dikembangkan untuk menghasilkan vaksin
hepatitis B adalah . . . .
A. bayam
D. kedelai
B.
melon
E.
jagung
C. tomat
11. Negara yang saat ini tengah mengembangkan penelitian mengenai
bioteknologi terbesar di dunia adalah . . . .
A. Amerika Serikat
D. Cina
B.
Inggris
E.
Thailand
C. India
Bioteknologi
265
12. Republik Korea telah mencanangkan “Tahun Bioteknologi” bagi
negaranya pada tahun . . . .
A. 1984
D. 2000
B.
1988
E.
2002
C. 1999
13. Berikut adalah contoh produk bioteknologi dalam bidang pertanian,
kecuali
. . . .
A. inokulasi
B.
tanaman gulma
C. pembacaan genom tanaman padi
D. tanaman tahan hama
E.
diperoleh tanaman transgenik
14. Sifat-sifat unggul tanaman “transgenik” antara lain sebagai berikut,
kecuali
. . . .
A. sudah pasti aman
B.
tanaman menjadi besar
C. tanaman lebih kuat
D. kandungan vitaminnya banyak
15. Rekayasa genetika melibatkan penyisipan informasi genetika baru ke
dalam organisme (yang biasanya adalah bakteri) untuk memberi
kemampuan baru. Penerapan bioteknologi rekayasa genetika terdiri atas
tahap-tahap berikut,
kecuali
. . . .
A. memperoleh gen yang mengandung sifat yang akan diproduk
B.
menyisipkan gen ke dalam mikroba
C. melakukan fusi protoplasma
D. menginduksikan mikroba untuk mulai melakukan sintesis produk
asing
E.
mengumpulkan produk tersebut
16. Salah satu cara memperbanyak tanaman secara vegetatif dari berbagai
bagian tanaman (pucuk, daun dan sebagainya) secara cepat adalah . . . .
A. Kultur jaringan
B.
Pengklonan gen
C. Teknologi DNA rekombinan
D. Teknologi hibrida
E.
Pembuatan interferon
266
Biologi Kelas XII SMA dan MA
17. Pernyataan yang tidak benar tentang Antibodi monoklonal yaitu . . . .
A. hanya mengenali antigen yang memiliki lekukan sama
B.
dapat dipergunakan untuk mendeteksi adanya virus, bakteri, dan
infeksi lain
C. dihasilkan sel B dari kelenjar limfa, darah, dan limfa
D. setiap antibodi dapat berkaitan dengan berbagai antigen
E.
mempunyai kemampuan menghancurkan antigen
18. Berbagai aktivitas yang menggunakan kemampuan dasar organisme
terutama mikroba atau sel yang diperoleh dari tanaman atau hewan
merupakan Bioteknologi. Mikroba sering digunakan dalam kegiatan
bioteknologi sebab hal-hal berikut,
kecuali
. . . .
A. dapat ditemukan hampir di setiap tempat
B.
mempunyai kemampuan dan daya tahan yang tinggi
C. makhluk ini dapat tumbuh dengan cepat
D. dapat dimanfaatkan untuk mengubah bahan mentah menjadi suatu
produk yang mempunyai nilai tambah yang tinggi
E.
mampu menimbulkan proses fermentasi bahan mentah
19. Jamur Aspergillus oryzae merupakan mikroorganisme yang digunakan
dalam pembuatan . . . .
A. keju
D. tahu
B.
kecap
E.
tape
C. tempe
20. Suatu bahan tertentu yang dikeluarkan dari sel yang terinfeksi oleh vi-
rus, dan bahan tersebut membantu sel-sel lain untuk menolak pengaruh
virus dengan memacu pembentukan antibodi disebut . . . .
A. hibrida
D. DNA rekombinan
B.
interferon
E.
jaringan kalus
C. plasmid
B. Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar.
1.
Jelaskan pengertian bioteknologi.
2.
Berilah contoh-contoh pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi.
3.
Menurut pendapatmu, “kloning” itu bermanfaat atau tidak bermanfaat?
Jelaskan alasanmu.
4.
Mengapa “proyek genom” mikroba perlu dikembangkan?
5.
Jelaskan dampak negatif yang mungkin timbul dengan pengembangan
transgenik.
Evaluasi Akhir Tahun
267
A. Pilih jawaban yang paling tepat.
1.
Dari hasil percobaan penanaman biji kacang, yang termasuk data
kualitatif adalah . . . .
A. tinggi kecambah
B.
tumbuhnya daun pertama
C. mulai tumbuhnya akar
D. kotiledon mulai menyusut
E.
ada tidaknya cahaya
2.
Pernyataan di bawah ini adalah tahap-tahap dari Metode Ilmiah . . . .
1.
Merumuskan masalah.
2.
Membuat hipotesis.
3.
Melaksanakan eksperimen.
4.
Mengumpulkan data.
Urutan yang benar untuk tahapan metode ilmiah adalah
A. 1 – 2 – 3 – 4
D. 4 – 1 – 2 – 1
B.
2 – 3 -- 4 – 1
E.
1 – 4 – 2 – 3
C. 3 – 4 – 1 – 2
3.
Perlakuan suhu dingin merangsang untuk pembentukan bunga, peristiwa
ini dinamakan . . . .
A. Vernalisasi
D. Thermotrofisme
B.
Thermoperiodisme
E.
Thermonastik
C. Fototrofisme
4.
Apabila tumbuhan selama perkecambahan mengalami kekurangan
cahaya, tumbuhan tersebut akan mengalami . . . .
A. kekerdilan
D. kematian
B.
klorosis
E.
pembengkokan
C. etiolasi
5.
Tumbuhan yang hidup pada tempat tumbuhnya kekurangan unsur Fe
dan Mg, akan mengalami klorosis yang berarti . . . .
A. terhambat proses pertumbuhan
B.
perkembangan yang terhambat
C. rendahnya kandungan klorofil
D. tidak mampu berfotosintesis
E.
tidak mampu membentuk organ reproduksi
Evaluasi Akhir Tahun
268
Biologi Kelas XII SMA dan MA
6.
Hormon yang merangsang pembentukan pembuluh angkut floem dan
xilem adalah . . . .
A. Auksin
D. Etilen
B.
Giberelin
E.
Asam absisat
C. Sitokinin
7.
Enzim merupakan sebuah senyawa . . . .
A. karbohidrat
D. asam inti
B.
lemak
E.
glikoprotein
C. protein
8.
Fungsi enzim dalam suatu reaksi biokimia adalah . . . .
A. membuat reaksi kimia kembali ke semula
B.
mengubah laju reaksi kimia
C. mengendalikan keseimbangan reaksi
D. mengubah arah reaksi
E.
meningkatkan energi aktivasi reaksi
9.
Manakah dari pernyataan berikut ini termasuk reaksi katabolisme . . . .
A. penyusunan protein dari bahan asam-asam amino
B.
ADP + Phosfat + Energy
⎛∅
ATP + H
2
O
C. C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
⎛∅
6CO
2
+ 6H
2
O
+ energi
D. 6CO
2
+ 12H
2
O + energi
⎛∅
C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
+ 6H
2
O
E.
pemecahan molekul air oleh energi cahaya
10. Molekul gula ditulis . . . .
A. C
3
H
6
O
3
D. CH
4
B.
C
3
H
5
OH
E.
C
6
H
12
O
6
C. C
6
H
10
O
5
11. Pengertian anaerobik, yaitu . . . .
A. dengan glukosa
B.
dengan oksigen
C. tanpa gula
D. tanpa oksigen
E.
tanpa gula dan oksigen
12. Tahap berikut yang menggunakan oksigen secara langsung adalah . . . .
A. glikolisis
D. transpor elektron
B.
fermentasi
E.
siklus asam sitrat
C. siklus Krebs
Evaluasi Akhir Tahun
269
13. Jika manusia tidak menimbulkan polusi, kadar CO
2
di atmosfer relatif
stabil karena . . . .
A. pada organisme fotoautrotrof, laju fotosintesis seimbang dengan laju
respirasi sel
B.
pada tumbuhan, fotosintesis berlangsung siang hari, respirasi sel
berlangsung malam hari
C. selama berlangsung fotosintesis, CO
2
dimanfaatkan, O
2
dibebaskan
D. laju fotosintesis organisme fotoautotrof seimbang dengan laju
respirasi sel seluruh organisme
E.
tumbuhan hanya memerlukan CO
2
, sedangkan hewan dan manusia
hanya memerlukan O
2
14. Terbentuknya NADPH pada kloroplas terjadi selama . . . .
A. fotofosforilasi siklik
B.
fotofosforilasi nonsiklik
C. seluruh rangkaian fotofosforilasi
D. hari mendung
E.
aktivitas fotosistem I
15. Gambar berikut ini merupakan tahap meiosis yang diberi nama . . . .
A. Prophase 1
B.
Metafase 2
C. Anaphase 1
D. Telophase 2
E.
Telophase 1
16. Suatu tempat terjadinya
crossing over
antara kromosom homolog disebut
. . . .
A. chiasmata
B.
sentromer
C. kompleks sinapsis
D. interkinesis
E.
sinapsis
17. Berapa macam gamet yang dihasilkan dari individu dengan genotipe
Aa BB Cc? . . . .
A. 3
D. 9
B.
4
E.
16
C. 6
270
Biologi Kelas XII SMA dan MA
Untuk soal nomor 18 dan 19 bacalah wacana berikut:
Tanaman galur murni dengan sifat tinggi (TT) berbuah bundar (BB)
disilangkan dengan tanaman galur murni pendek (tt) berbuah keriput (bb),
terbentuklah F
1
. Jika F
1
disilangkan sesamanya.
18. Berapa jumlah genotipe yang terbentuk pada F
2
?
A. 32
D. 6
B.
16
E.
4
C. 9
19. Berapa peluang terbentuknya
F
2
dengan sifat pendek berbuah keriput?
A. 0
D.
1
16
B.
1
4
E.
9
16
C.
1
2
20. Anak dengan golongan darah bergenotipe I
A
I
B
dilahirkan dari ibu
bergenotipe I
B
I
B
. Ayahnya tidak mungkin bergenotipe . . . .
A. I
O
I
O
D. I
A
I
O
B.
I
A
I
A
E.
I
B
I
O
atau I
A
I
O
C. I
A
I
B
21. Kelainan pada manusia dikarenakan sel somatiknya mengandung
kromosom seks XXY disebut . . . .
A. Super
D. Turner
B.
Supermale
E.
Klinefelter
C. Down’s
22. Ayah Sari mempunyai gen hemofili, tetapi suami Sari tidak memiliki gen
hemofili. Bagaimana kemungkinan hemofili pada anak laki-lakinya?
A. 0%
D. 75%
B.
25%
E.
100%
C. 50%
23. Sindrom Down merupakan kelainan manusia, sebagai contoh . . . .
A. aneuploidi
D. ploidi
B.
monoploidi
E.
politen
C. poliploidi
24. Patahnya segmen kromosom pada suatu individu disebut . . . .
A. delesi
D. inversi
B.
duplikasi
E.
insersi
C. translokasi
Evaluasi Akhir Tahun
271
25. Menurut pendapat Lamarck, jerapah memiliki leher panjang
disebabkan . . . .
A. sang Kreator mendesain demikian
B.
bencana alam telah mengurangi populasi jerapah berleher pendek
C. moyang berleher pendek sering menjulurkan leher untuk meng-
gapai makanan
D. keturunan berleher panjang mewariskan keturunan yang lebih
survive
E.
perubahan leher pendek ke leher panjang dapat diwariskan
26. Darwin yakin bahwa jerapah berleher panjang karena . . . .
A. sang Kreator mendesain demikian
B.
bencana alam telah mengurangi populasi jerapah leher pendek
C. moyang berleher pendek sering menjulurkan leher untuk meng-
gapai makanan
D. keturunan berleher panjang mewariskan keturunan yang lebih
survive
E.
perubahan leher pendek ke leher panjang dapat diwariskan
27. Pada umumnya fosil ditemukan di dalam . . . .
A. granit
D. getah tanaman
B.
batuan sedimen
E.
tanah hitam
C. aliran lava
28. Sayap burung dan tungkai depan kuda merupakan . . . .
A. struktur analog
D. struktur filogenetik
B.
struktur homolog
E.
struktur rudimenter
C. struktur vestigial
29. Uji terbaik untuk menunjukkan kekerabatan antardua spesies adalah
dengan menguji . . . .
A. anatomi
D. tingkah laku
B.
DNA dan protein
E.
darah
C. perkembangan embrio
Untuk soal nomor 30 dan 31 perhatikan wacana berikut:
Terdapat 100 ekor keong di suatu populasi, dengan warna diatur oleh dua
macam alel: hitam (H) dan kuning (h).
30. Berapa jumlah keseluruhan lokus yang menyimpan gen warna?
A. 2
D. 100
B.
30
E.
200
C. 60
272
Biologi Kelas XII SMA dan MA
31. Keong berwarna kuning 20 ekor (bb) dan 80 ekor berwarna hitam (BB
atau Bb). Dari 80 ekor keong hitam, 30 ekor homozigot dan 50 ekor
heterozigot. Berapa jumlah lokus untuk alel B? . . . .
A. 40
D. 100
B.
80
E.
110
C. 90
32. Pada teori Inteligent Design, diyakini bahwa perubahan struktur makhluk
hidup diatur oleh . . . .
A. perubahan bumi
B.
pewarisan gen yang tidak konsisten
C. gen yang bisa mengalami mutasi
D. daya adaptasi makhluk hidup
E.
Tuhan Yang Maha Kuasa
33. Jamur
Aspergillus oryzae
merupakan mikroorganisme yang digunakan
dalam pembuatan . . . .
A. keju
D. tempe
B.
kecap
E.
tape
C. sake
34. Bakteri
Bacillus thuringensis
dimanfaatkan untuk pemberantasan hama
karena . . . .
A. mampu menghasilkan suatu protein kristal yang bersifat racun
B.
sebagai predator biologi karena bersifat omnivor
C. memiliki kromosom yang berbentuk lingkaran
D. memiliki kemampuan berkembang biak yang sangat pesat
E.
memiliki daya tahan tubuh yang tinggi
35. Penerapan bioteknologi rekayasa genetika terdiri atas tahap sebagai
berikut:
1.
menginduksi mikroba untuk melakukan sintesis produk asing
2.
menyisipkan gen tersebut ke dalam bakteri
3.
mengumpulkan produk dari gen yang dikembangkan
4.
mengidentifikasi gen atau DNA dari organisme yang diinginkan
Urutan tahapan yang benar adalah . . . .
A. 1 – 2 – 3 – 4
B.
3 – 2 – 1 – 4
C. 4 – 2 – 1 – 3
D. 3 – 1 – 2 – 4
E.
4 – 3 – 2 – 1
Evaluasi Akhir Tahun
273
36. Suatu bahan tertentu yang dikeluarkan dari sel yang terinfeksi oleh vi-
rus, dan bahan tersebut membantu sel-sel lain untuk menolak pengaruh
virus dengan memacu pembentukan antibodi disebut . . . .
A. hibridoma
B.
interferon
C. plasmid
D. DNA rekombinan
E.
jaringan kolus
37. Mikroorganisme berikut yang digunakan sebagai PST bagi makanan
tambahan hewan adalah . . . .
A.
Cellulomonas
sp dan
Chlorella
B.
Methalomonas
sp dan
Cellumonas
C.
Tricodherma viride
dan
Spirullina
D.
Spirullina
dan
Chlorella
E.
Candida Utilis
dan
Cellumonas
38. Keju setengah lunak atau hijau biru di dalam proses pembuatannya
dibantu oleh . . . .
A. Penicillium roqueforti
B.
Propioni bacterium
C. Rhyzopus oryzae
D. Aspergillus wentii
E.
Lactobacillus casei
39. Salah satu cara memperbanyak tanaman secara vegetatif dari berbagai
bagian tanaman secara cepat adalah . . . .
A. kultur jaringan
B.
fusi protoplas
C. teknologi hibridoma
D. pembuatan interferon
E.
teknologi DNA rekombinan
40. Melalui fusi protoplas, protoplas dari spesies yang berbeda dapat di
induksi agar melebur dan membentuk . . . .
A. DNA rekombinan
B.
plasmid
C. interferon
D. antibodi
E.
hibridoma
274
Biologi Kelas XII SMA dan MA
B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar.
41. Buatlah suatu rumusan masalah dari dunia kesehatan
42. Tuliskan berbagai keuntungan semaksimal mungkin dari kemampuan
tumbuhan melakukan fotosintesis.
43. Ibu bergolongan B rhesus positif mempunyai suami bergolongan darah
AB rhesus negatif. Tentukan genotipe dan fenotipe kemungkinan anak-
anaknya.
44. Jelaskan pendapat Urey dan Oparin yang berkaitan dengan terjadinya
evolusi.
45. Tuliskan 5 dampak negatif berkembangnya Bioteknologi modern.
Glosarium
275
GLOSARIUM
A
Active site,
37
area kecil pada enzim yang merupakan tempat
melekatnya substrat.
Albinisme, 140, 159
suatu keadaan tubuh seseorang tidak mampu
membentuk enzim pengubah tirosin menjadi
pigmen melanin.
Alel, 79, 81, 105, 106, 111,
pasangan gen yang berada pada lokus yang sama
131, 148, 172, 214
pada kromosom homolog.
Alel ganda, 81
satu karakter/sifat yang memiliki beberapa alel.
Antikodon, 76, 88, 90
ur
utan nukleotida (basa nitrogen) pada RNA
transfer.
Antibiotik, 233, 238
substansi kimia yang dihasilkan dari proses
mikroorganisme, berperan dalam menghambat
penyebaran mikroorganisme lainnya, khususnya
bakteri; merupakan obat bagi penderita yang
tubuhnya sudah tidak mampu melawan serangan
kuman.
Anabolisme, 55, 56, 64
peristiwa penyusunan atau sintesis dari molekul
sederhana menjadi kompleks.
Aneuploid, 161
keadaan bila jumlah kromosom suatu individu
tidak merupakan kelipatan tepat perangkat hap-
loid jenisnya atau angka dasar genomnya.
Auksanometer, 11
alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
tumbuh tumbuhan.
Auksin, 20, 21, 23, 24, 27
hormon tumbuhan untuk memacu perpanjangan
sel.
B
Biokatalisator, 36, 64
katalisator biologis, yaitu enzim.
Bioteknologi, 229-266
usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan, untuk mengolah bahan baku oleh
mikroba, sel atau komponen subselulernya yang
diperoleh dari tanaman atau hewan tanpa
menyertakan aktivitas yang melibatkan ke-
seluruhan tanaman atau hewan sehingga menjadi
produk baru atau jasa.
Brakidaktili, 143
jari-jari tangan atau kaki pendek-pendek (lebih
pendek dari normal).
Buta warna, 146
penyakit genetis, tidak dapat membedakan warna.
276
Biologi Kelas XII SMA dan MA
GLOSARIUM
C
Carrier, 145
pembawa (individu heterozigot) yang membawa
sifat resesif.
D
Delesi, 157, 160
mutasi karena pengurangan satu atau lebih
pasangan basa nitrogen.
Diploid, 86, 95, 254
sel yang memiliki 2 set kromosom.
Dominan, 82, 104, 108, 110, sifat yang menang, lambang gennya
111, 117, 118, 143
menggunakan huruf kapital.
Duplikasi, 160
penambahan patahan segmen kromosom pada
kromosom normal sehingga suatu bagian
kromosom terdapat lebih dari satu.
E
Energi aktivasi, 36
energi yang digunakan untuk memulai reaksi
kimia.
Enzim, 17, 18, 35, 37, 76,
senyawa kimia yang berfungsi sebagai
87, 156, 171, 219, 233,
biokatalisator.
Etilen, 20, 24, 27
regulator pertumbuhan.
Etiolasi, 25
pertumbuhan yang cepat dalam keadaan gelap.
Erytroblastosis fetalis, 152, keadaan eritrosit belum dewasa dan dapat
153
menimbulkan kematian.
Evolusi, 155, 191-228, 254 per
ubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara
berangsur-angsur dan dalam kurun waktu jutaan
bahkan miliaran tahun.
Evolusi kimia, 218
suatu teori yang menjelaskan bahwa kehidupan
berawal dari serangkaian reaksi-reaksi kimia. Zat-
zat anorganik menjadi zat-zat organik.
F
Fosil, 200, 204, 206, 217,
sisa tulang-belulang binatang atau sisa tumbuhan
224, 243
zaman purba yang telah membatu dan tertanam
di bawah lapisan tanah.
Fotoperiodisme, 25
tanggapan suatu tumbuhan terhadap panjang
pendeknya hari.
Fotosistem, 52
sistem penangkapan cahaya matahari (foton).
Glosarium
277
GLOSARIUM
G
Gen, 69, 78, 135, 214
faktor pembawa sifat.
Gen ganda, 80
satu sifat/karakter yang ditentukan oleh beberapa
gen.
Genom, 86, 162, 163, 252
perangkat (set) kromosom.
Giberelin, 20, 22-24, 26, 27
hormon tumbuhan yang berpengaruh pada
pembelahan dan pemanjangan sel.
Glikolisis, 45, 47, 56, 57
penguraian gula (glukosa) menjadi asam piruvat
yang terjadi pada sitoplasma (tahapan respirasi).
H
Hemofili, 144, 145
suatu penyakit menurun, yaitu darah sukar
membeku.
Hipostasis, 110, 114
sifat/fenotipe yang ditutupi sifat yang lain.
Hypertichosis, 147
suatu keadaan daun telinga ditumbuhi rambut,
hanya diderita laki-laki.
Heterozigot, 104, 141, 142,
genotipe yang tersusun atas gen dominan dan gen
150, 154
resesif.
Homologi, 297, 208, 209,
bagian tubuh yang struktur dasar dan asal
224
filogeniknya sama walaupun fungsinya dapat
berlainan.
Homozigot, 105, 108, 112, genotipe yang tersusun atas gen dominan saja
115, 128, 135, 141, 150
atau gen resesif saja.
I
Interferon, 242
suatu bahan, dikeluarkan dari sel yang terinfeksi
oleh virus, dan bahan tersebut membantu sel-sel
lain untuk menolak pengaruh virus dengan
memacu pembentukan antibodi.
Intermediet, 106
sifat yang sama kuat sehingga fenotipe merupakan
gabungan kedua sifat tersebut.
K
Karboksilasi, 53
penambahan CO
2
pada suatu molekul.
Katabolisme, 35, 40, 48, 55, peristiwa penguraian dari molekul kompleks
56
menjadi sederhana.
Klon, 260
populasi sel yang diturunkan dari satu sel induk
asal, yang semuanya memiliki susunan genetika
yang sama.
278
Biologi Kelas XII SMA dan MA
GLOSARIUM
Kodon, 76, 90, 173
ur
utan basa nitrogen pada RNA duta yang
mengandung arti khusus.
Koenzim, 37, 39, 62
salah satu kofaktor enzim yang merupakan
turunan asam nikotinat.
Kofaktor, 18, 37
suatu komponen bukan protein yang membantu
aktivitas enzim.
Komplemen, 173
pasangan yang sesuai.
Kriptomeri, 110, 111
faktor tersembunyi yang fenotipenya akan muncul
jika disilangkan dengan genotipe dominan.
Kromatid, 93, 97, 98, 124
lengan-lengan kromosom setelah kromosom
menggandakan diri (duplikasi), tiap lengan
kromosom terikat pada sentromer.
Kromomer, 85
dinamakan juga lokus, yaitu bagian dari
kromonema yang mengandung gen.
Kromosom, 79, 83, 97, 103, benang-benang kromatin yang menebal dan
106, 162, 174
memendek pada saat sel mengalami pembelahan,
mengandung gen (pembawa sifat).
Kultur jaringan, 234, 235,
merupakan salah satu cara memperbanyak
251, 262
tanaman secara vegetatif dari berbagai bagian
tanaman (pucuk, daun dan sebagainya) secara
cepat.
L
Letal (gen letal), 135, 143
gen penyebab kematian.
Lokus, 78, 79, 881, 85, 124 letak gen dalam kromosom.
M
Mitosis, 69, 92, 95, 101, 161 pem
belahan sel secara tidak langsung, melalui
tahap; profase, metafase, anafase, telofase, dan
terjadi pada sel tubuh (sel somatis).
Mutan, 78, 156, 212
individu yang mengalami mutasi.
Mutagen, 166, 170
faktor-faktor yang dapat menyebabkan mutasi.
Mutasi, 155-157, 166, 170, mer
upakan suatu kegiatan merakit keanekaragam
172, 211-213, 222, 224
genetika, tetapi melalui pengubahan struktur
kimia materi genetika hingga diperoleh sifat-sifat
genetik baru sesuai dengan yang diharapkan.
Pengubahan dapat dilakukan melalui radiasi atau
menggunakan zat-zat kimia tertentu.
Glosarium
279
GLOSARIUM
Mutasi gen, 156, 159, 174
perubahan pada materi hereditas pada satu atau
beberapa nukleotida.
Mutasi kromosom, 156,
perubahan yang meliputi struktur atau jumlah
159, 174
kromosom.
P
Plasmid, 171, 236, 237
lingkaran DNA yang berukuran lebih kecil dan
mempunyai kemampuan untuk keluar masuk
dari sel ke sel lainnya, bahkan pada sel yang
spesiesnya berbeda; molekul yang dapat
diturunkan secara stabil tanpa dikaitkan pada
kromosom.
Polidaktili, 142
jari-jari tangan atau jari-jari kaki lebih dari lima.
Polimorfik, 214
suatu spesies yang tampak berbeda jenis, tetapi
merupakan satu spesies, mereka dapat kawin dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Poliploid, 162, 163, 171
pelipatgandaan set kromosom.
Protein sel tunggal, 61, 62, mikroorganisme yang digunakan sebagai bahan
243, 244
pangan, yang memiliki kadar protein tinggi
(
±
80%) jika dibanding dengan protein kedelai
(45%) dan protein ragi (50%)
R
Reaksi eksergonik, 55
reaksi yang menghasilkan energi.
Reaksi endergonik, 56
reaksi yang membutuhkan energi.
Rekayasa genetika, 171,
suatu proses memanipulasi DNA (materi
233, 234, 236, 241, 247,
genetika) dengan melakukan pengubahan melalui
257, 258
berbagai cara, salah satunya adalah dengan
penyisipan sehingga terbentuk DNA rekombinan.
Rekombinasi, 122
sifat anak gabungan dari kedua induknya (sifat
baru).
Replikasi, 74
pr
oses penggandaan protein DNA yang terjadi
pada saat interfase.
Respirasi aerob, 41, 43
respirasi yang terjadi dengan adanya oksigen.
Respirasi anaerob, 41, 46,
respirasi yang terjadi tanpa adanya oksigen.
Rudimentasi, 209
anggota tubuh yang tidak sempurna atau tidak
berfungsi lagi.
280
Biologi Kelas XII SMA dan MA
GLOSARIUM
S
Sentromer, 84, 93, 94
bagian kromosom yang berfungsi sebagai tempat
perlekatan kromatid juga untuk perlekatan pada
spindel.
Siklus Krebs, 41, 43, 46, 57
dinamakan juga siklus asam sitrat merupakan
tahapan respirasi yang terjadi dalam mitokondria.
Siklus Calvin, 53, 54
dinamakan juga reaksi gelap merupakan tahapan
fotosintesis terjadi pengikatan CO
2
dan H
2
O,
menghasilkan glukosa.
Sindaktili, 143
jari-jari tangan atau kaki saling berdekatan.
Stroma, 50, 53
cairan yang berada di dalam kloroplas.
T
Tautan, 119, 121, 123, 173
beberapa gen terdapat dalam satu kromosom.
Tilakoid, 50, 51
penjuluran membran sel ke arah dalam pada
kloroplas.
Totipoten, 234
sel
yang memiliki kemampuan berdiferensiasi
dan mengandung semua informasi genetika tanpa
kehilangan informasi genetika selama ber-
diferensiasi, artinya berpotensi penuh untuk
menjadi individu utuh identik dengan individu
yang kita inginkan. Sel yang demikian dapat
diperoleh dari jaringan kalus (jaringan yang
terbentuk jika bagian tanaman mengalami
kerusakan atau luka).
Transkripsi, 88
proses penyalinan DNA menjadi RNA duta.
Translasi, 88
peristiwa penerjemahan kodon menjadi asam
amino pada proses sintesis protein.
Translokasi, 160
pindahnya potongan segmen kromosom yang
satu ke potongan kromosom lain yang bukan
homolognya.
V
Vaksin, 238, 241, 248
bibit penyakit yang telah dilemahkan. Secara
tradisional vaksin dibuat dari virus yang
digunakan untuk mencegah beberapa penyakit
infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Glosarium
281
GLOSARIUM
Arms, Karen. 1988.
Biology of Journey Into Life.
New York: Saunder College.
Baker, Jeffrey J.W. & G.E. Allen. 1982.
The Study of Biology
, Fourth Edition.
Philipines. Addison-Wesley Company, Inc.
Barret, James M, dkk. 1985.
Biology
. London: Prentice-Hall International (UK)
Limited.
Basuki, Triadi, dkk. 1985.
Kamus Istilah Biologi untuk Pelajar
. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.
Becker, Wayne M. 1991.
The World of The Cell,
Second Edition. California:
Cummungs Publishing Company.
Beckett, BS. 1988.
Beginning Science Biology.
London: Oxford University Press.
Campbell, Neil A, dkk. 2002.
Biologi Jilid 1, 2, dan 3
. Jakarta: Erlangga.
Donald, Ritchie D. 1983.
Biology
, Second Edition. Addison - Wesley Publishing
Company, Inc.
Dwijoseputro. 1977.
Pengantar Genetika.
Jakarta: Bharata.
Elseth, G.D. & Kandy B. Baumgardner. 1984.
Genetics
. Canada: Addison Wesley
Publishing Company.
Gardner, E.J., Simmons, M.J. & Snunstad, D.P. 1991.
Principles of Genetics.
Eighth
Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Green, N.P.O., G.W. Stout, D.J.Taylor. 1986.
Biological Science
,
Organism, En-
ergy, and Enviroment
. Fourth Edition. Cambridge: Cambridge Univer-
sity Press.
Henderson, J & Stephen Knutton. 1990.
Biotechnology in School
. A Hand Book
for Teachers. Milton Keynes-Philadelphia: Open University Press.
Herkowits, Irwin H. 1962.
Genetics,
Second Edition. University of New York.
Hopson, J.L. & N.K. Wessells. 1990.
Essentials of Biology
. New York: McGraw-
Hill Publishing Company.
Kimball, J.W. 1983.
Biologi
.Jilid 1 terjemahan H. Siti Soetarmi Tjitrosomo &
Nawangsari Sugiri. Jakarta: Erlangga.
Kusmaji, Drs. M.Sc. 1985.
Genetika Lanjutan.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Mix, M.C., Farber, P. and King, K.L. 1992.
Biology: The network of life
. New York:
Harper Collins Publishers.
Nason, Alvin. 1965.
Textbook of Biology
. New York: John Willey & Sons, Inc.
Pai, Anna C. 1978.
Dasar-Dasar Genetika,
edisi ke-2. Jakarta: Erlangga.
Paul, John. 1970.
Cell Biology,
Second Edition
.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
282
Biologi Kelas XII SMA dan MA
GLOSARIUM
Parker, Gary, Ann W Reynold, & Rex Reynold. 1987.
Heredity,
Second Edition.
Chicago: Educational Methods.
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 1988.
Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Terjemahan Ratna
Siri Hadioetomo, dkk. Jakarta: Penertbit Universitas Indonesia.
Peter, Raven H., Johnson B. George. 1986.
Biology, Time Mirror
. Mosby College
Publishing.
Postlethwait, John H. & Janet L Hopson. 1995.
The Nature of Life
. New York:
McGraw-Hill, Inc.
Prentis, Steve. 1990.
Bioteknologi: Suatu Revolusi Industri yang Baru
. Alih bahasa
oleh Dr. Ir. Maggy Thenawidjaya.Jakarta; Penerbit Erlangga.
Redaksi Ensiklopedia Indonesia. 1991.
Ensiklopedia Indonesia,
jilid 3, edisi
khusus Ichtiar baru - Van Hoeve.
Rifai, Mien A. 2004.
Kamus Biologi.
Jakarta: Balai Pustaka.
Salisbury, Frank B. & Cleon W Rosy. 1995.
Fisiologi Tumbuhan Jilid I Edisi 5.
Bandung: Penerbit ITB.
Sardjoko, 1991.
Bioteknologi: Latar Belakang dan Penerapannya.
Jakarta: Gramedia.
Starr, Cecie & Ralph Taggart. 2004.
Biology: The Unity and Diversity of Life
.
Australia: Thompson Brooks/Cole.
Taiz, L & Zeiger E. 1998.
Plant Physiology
. Second Edition. Sunderland USA:
Sinauer Associates, Inc.
Tortorn, Gerard J. & Sandra R Grabowski. 2003.
Principles of Anatomy and
Physiology Seventh Edition.
Harper Collins College Publisher.
Williams, Gareth. 1996.
Biology for You
. London: Stanley Thornes Ltd.
Whitten, Tony. 2002.
Indonesia Heritage: Margasatwa (terjemahan).
Jakarta: Buku
Antar-Bangsa.
Yahya, Harun. 2002.
Menyingkap Rahasia Alam Semesta
. Bandung: Dzikra.
DAFTAR PUSTAKA
Glosarium
283
GLOSARIUM
A
Absorpsi, 51
Active site
, 37
Adaptasi, 195-197, 202, 215
Aglutinogen, 83
Ahli: anatomi, 194; embriologi, 69,
83; genetik, 83; geologi, 202
Akrosentris, 85
Albinisme, 140, 159
Alel: 79, 81, 105, 106, 111, 131, 148,
172, 214; ganda, 81
Anabolisme: 55, 56, 64; karbohidrat,
48
Anaerob: fakultatif, 47; obligat, 47
Anafase, 92, 94, 97, 98, 106
Analog, 208
Anatomi, 202, 205
Aneuploid, 161
Aneusomi, 161, 163
Anodontia, 147
Anorganik, 232
Antibiotik, 233, 238
Antibodi: 83, 150, 152, 238, 239, 240,
241; monoklonal, 238, 240
Antigen, 148, 150, 151, 239, 241
Antikodon, 76, 88, 90
Antiserum, 150
Apikal dominan, 21- 23
Aristoteles, 222
Arkeologi, 205
Asam glutamat, 158
Aspartam, 58
Atrofi, 209
Auksanometer, 11
Auksin, 20, 21, 23, 24, 27
Autosom, 85, 126, 128, 129, 134, 140,
142, 166, 174
B
Bateson, William, 112
Beadle, G.W., 87
Beche, Michael J., 223
Bernstein, 148
Bilirubin, 144, 153
Biofisika, 232
Biokatalisator, 36, 64
Bioteknologi: 229-266; konvensional,
232, 233; modern, 232, 233, 234,
257; mutakhir, 233
Blastula, 210
Brakidaktili, 143
Bridges, Calvin B., 132
Bull, 232
Buta warna: 146; partial, 146; total,
146
C
Carier, 145
Cholodny, 21
Clung, Mc, 126
Colling, G.N., 122
Crick, Francis H.C., 70, 71
Cuvier, Georges, 194
D
Darwin, Charles, 196, 204, 213, 223
Daur: Krebs, 56; Nitrogen, 55
Davenport, 80, 116
De Vries, Hugo, 212
Dekarboksilasi oksidatif, 43
Delesi, 157, 160
Determinasi seks, 126
Diakenesis, 97
INDEKS
Indeks
284
Biologi Kelas XII SMA dan MA
GLOSARIUM
Diferensiasi, 14, 20
Dihibrid, 104, 106
Diploid, 86, 95, 254
Direfosforilasi, 38
Dominan, 82, 104, 108, 110, 111, 117,
118, 143
Dormansi, 26
Down, J.L., 134, 166
Duktus, 100
Duplikasi, 160
Dwarfisme, 133
E
East, E.M., 110, 116
Ekosistem, 208
Eksperimen, 5
Elektron carriers, 44
Embrio, 210, 224
Embriologi, 211
Emerson, R.A, 116
Energi; 243; aktivasi, 36
Enzim: 17, 18, 35-37, 76, 87, 156, 171,
219, 233, 238, ligase, 237;
restriksi, 237; sitokrom, 19
Enzimatis, 53
Epidermis, 14, 16
Epiglotis, 161
Epistasis, 115
Eritromisin, 238
Eritrosit, 135, 152, 153
Erytroblastosis fetalis, 152, 153
Etilen, 20, 24, 27
Etiolasi, 25
Evolusi: 155, 191-228; 254; biologi,
193, 199, 201, 202, 206, 213, 221;
kimia, 218; kuda, 218
F
Felerm, 16
Feloderm, 16
Felogen, 16
Fenilalanin, 90
Fenotipe, 82, 83, 108, 111, 113 , 118,
129, 132, 148, 150, 152, 156, 216
Fermentasi: 234, 238, 243, 245;
alkohol, 48; asam laktat, 47;
makanan, 233
Fertil, 212, 213
Fertilisasi: 103, 161, 163, 202, 214, 215,
224; invitro, 250
Fetus, 152
Filogeni, 210
Fisiologi, 205
Fitohormon, 20-22
Fitokalin, 24
Flavoprotein, 44
Florigen, 24
Fosil, 200, 204, 206, 217, 224, 243
Fotofosforilasi, 52
Fotoperiodisme, 25
Fotosintesis, 19, 48-50, 64
Fotosistem, 52
Fototropisme, 21
Furuhata, 148
G
Gamet, 85, 92, 98, 102, 104, 107, 122,
123, 164
Gametogenesis, 98
Gasohol, 243
Gastrula, 208, 210
Gen: 69, 78, 79, 81, 83, 84, 104, 111,
117, 119, 122, 135, 171, 172, 202,
INDEKS
Glosarium
285
GLOSARIUM
211- 213, 236, 247, 248, 252, 262;
dominan, 214; ganda, 80;
holondrik, 147; letal, 135, 174;
pool, 213; resesif, 147, 148, 158,
214; subletal, 135
Genetika: 136, 232; molekuler, 252
Genom: 86, 162, 163, 252; manusia,
252; mikroba, 253; padi, 254
Genomika: 252; fungsi, 252; struktur,
252
Genotipe, 80, 82, 105, 108, 117, 118,
123, 124, 132, 141, 146, 150, 152,
174214, 216
Geotropisme, 21
Giberelin, 20, 22-24, 26, 27
Glikolisis, 41, 47, 56, 57
Globulin, 144
Gonosom, 174
Gulma, 257
H
Haploid, 95, 96, 101, 102
Hardy, Goldrey, 214, 224
Hayes, H,K., 110
Hemofili, 144, 145
Hemoglobin, 158
Hereditas, 17, 27, 67-190
Heteroauksin, 20, 21
Heterogametik, 138
Heterozigot, 104, 141, 142, 150, 154
Hibridoma, 241
Hidrolisis, 38, 57
Hidroponik, 19
Higgins, 232
Hipostasis, 110
Hipotesis: 3, 4; alternatif, 4; nol, 4
Homolog, 81
Homologi, 207, 208, 209, 224
Homozigot, 105, 108, 112, 115, 128,
135, 141, 142, 150
Hormon: 17, 18, 20, 25, 234, 238;
fitokrom, 25; insulin, 171, 172
Hukum: Hardy Weinberg, 214, 216;
Mendel, 104, 109, 110, 113, 119,
121, 124, 173
Hutton, James, 194
Hypertrichosis, 147
I
Ikatan fosfodiester, 73
Ilmu genetika, 247
Imunoglobulin, 239
Indriadi, Reza, 257
Induksi poliploid, 163
Industri: farmasi, 233; kima, 233, 238
Infertilitas, 260
Insersi, 157
Insulin, 236
Interaksi gen, 110
Interfase, 96
Interferon, 242
Intermediet, 106
Inversi, 160
Invitro, 260
Iradiasi, 59, 60, 167-169
Isaacs, Alick, 241
Isoaglutinogen, 83
Isolasi gen, 247
J
Jacobs, P.A., 165
Johansen, W., 78
INDEKS
Indeks
286
Biologi Kelas XII SMA dan MA
GLOSARIUM
K
Kalin, 24
Kaliptra, 12
Kant, 218
Kantung embrio, 102
Karboksilasi, 53
Kariotipe, 127
Karoten, 50
Karotenoid, 49
Katabolisme, 35, 40, 48, 55, 56
Katalase, 19
Katalis biologis, 36
Katalisator, 232
Katastropi, 194
Kaulokalin, 24
Keanekaragaman hayati, 196
Kemosintesis, 55, 64
Kemton, J.H., 122
Kinetin, 24
Klinefelter, H.H., 133, 165
Klon: hewan, 260; manusia, 260
Kloning, 231, 241, 248, 260
Klorofil, 18, 19, 49, 50, 51l, 52l, 53
Kloroplas, 50, 51, 64
Klorosis, 19
Kode genetika, 87, 90, 173, 247
Kodon, 76, 90, 173
Koenzim, 37, 39, 62
Kofaktor, 18, 37
Kohler, George, 240
Koleoptil, 20
Komplemen, 173
Komplementer, 110
Korteks, 14
Kotiledon, 7
Krebs, Hans, 43
Kriptomeri, 110, 111
Kriptos, 111, 112
Kromatid, 93, 97, 98, 124
Kromatin, 69
Kromomer, 85
Kromonema, 78, 84
Kromosom: 69, 78, 79, 81, 83-85, 92-
95, 97, 103, 106, 121, 122, 124,
126, 131, 133, 134, 138, 156, 159,
160, 161, 163, 166, 171, 172, 224,
247; homolog, 79, 82, 123, 162,
172; seks, 83, 85, 127-130, 140,
174
Kultur jaringan, 234, 235, 251, 262
Kurasawa, F., 23
Kusick, V.A. Mc. 131
L
Lamarck, Jean Baptiste, 194, 195, 223
Landsteiner, Karl, 83, 136, 148, 150-
152
Laplace, 218
Lenti sel, 16
Leptoten, 97
Letal, 143, 145
Leukosit, 144
Levine, 150
Lindenmann, Jean, 241
Linkage, 121
Linnaeus, Carolus, 194, 197, 213
Lokus, 78, 79, 81, 85, 124
Lyell, Charles, 194
M
Makanan suplemen, 61, 62
Matthaei, J.H., 90
Megaspora, 102
Megasporosit, 102
INDEKS
Glosarium
287
GLOSARIUM
Meiosis, 69, 92, 95-97, 100, 102, 104,
121, 122, 123, 127, 132, 161
Membran: inti, 97; nukleus, 93, 94, 98;
plasma, 19, 92
Mendel, 104, 120, 121, 129, 173
Meristem, 20
Metabolisme: 17, 33-66, 79;
karbohidrat, 56, 57; lemak, 56;
protein, 56; sel, 39
Metafase, 92, 94, 97, 98
Metan, 243
Metasentris, 85
Metode penelitian, 4
Mikroba, 59, 60, 238, 244; patogen,
168
Mikrobiologi, 232
Mikroorganisme, 231, 238, 243
Mikroskop elektron, 84
Mikrotubula, 100
Miller, Stanley, 220, 224
Milstein, Cesar, 240
Mitokondria, 43, 100
Mitosis, 69, 92, 95, 101, 161
Monohibrid, 104, 114
Monoploid, 162
Monosomik, 164
Morfologi, 200, 202, 205, 213
Morgan, Thomas Hunt, 69, 83, 119,
120, 122, 129, 130, 156
Mortalitas, 163
Morula, 210
Muir, 22
Muller, Herman J., 170
Multiseluler, 193
Multivitamin, 61, 62
Mutagen: 166, 170; biologi, 167;
fisika, 167; kimia, 167
Mutan, 78, 156, 212
Mutasi: 155-157, 166, 170, 172, 211-
213, 222, 224; alami, 170, 174,
223; buatan, 170, 174; gen, 156,
159, 174; germinal, 156;
induksi, 167, 171; kromosom,
156, 159, 174; somatik, 156
N
Nilson-Ehle, H., 116
Nirenberg, M.W., 90
Nukleolus, 93
Nukleoprotein, 69
Nukleotida, 72, 73, 173, 214, 255
Nullisomik, 164
Nutrien, 19
Nutrisi, 17, 27, 38, 250, 253
O
Observasi, 3, 4
Ontogeni, 210
Oogenesis, 98, 101
Oparin, Alexander Ivanovich, 219,
220, 224
Organisme: 193, 196, 202, 211;
kemosintetik, 55
P
Pakiten, 97
Paleontologi, 205
Pankreas, 172
Partenokarpi, 21, 22
Pasangan homolog, 78
Pembelahan: meiosis, 124; mitosis,
92, 93
INDEKS
Indeks
288
Biologi Kelas XII SMA dan MA
GLOSARIUM
Pengklonan gen, 237
Penisilin, 238
Penyilangan konvensional, 246
Percobaan Pertumbuhan, 1-32
Persilangan: dihibrid, 106 , 108;
monohibrid,105
Pertumbuhan: primer, 14, 15;
sekunder, 14, 15, 17
Peta: genetika, 254; kromosom, 124
Pewarisan sifat, 137
Pigmen, 50, 51
Pindah silang, 119, 122
Plasenta, 152
Plasma sel, 79
Plasmid, 171, 236, 237
Ploidi, 86
Pluripotensi, 242
Pola hereditas, 119
Polidaktili, 142
Poligen, 80
Polihibrid, 106
Polimeri, 110, 116, 117
Polimorfik, 214
Polinukleotida, 73, 173
Polipeptida, 88, 222
Poliploid, 162, 163, 171
Polosit: primer, 101; sekunder, 101
Prinsip hereditas, 103
Produk bioteknologi, 231, 237
Profase, 92, 93, 97, 98, 123
Prokariot, 253
Prokariotik, 222
Proyek genom, 251, 252
PST (Protein Sel Tunggal), 61, 62, 243,
244
Punnet, R.C., 112
R
Radiasi, 170
Rantai respirator, 41
Rasio: fenotipe, 109, 110, 112, 116, 135;
genotipe, 135, 136
Reaksi: anabolisme, 35; biokimia, 35,
36; eksergonik, 55; endergonik,
56; gelap, 50, 53; hidrolisis, 57;
katabolisme, 35; metabolik, 38;
oksidasi reduksi/Redoks, 19,
35, 38, 39; terang, 50, 52
Reduksi, 39, 53, 95
Regenerasi, 53, 209
Rekayasa: biokimia, 232; genetika,
171, 233, 234, 236, 241, 247, 257,
258
Rekombinasi, 122, 125
Replikasi, 74
Resesif, 104-106, 142
Resistensi, 239
Respirasi: 39, 40; aerob, 41, 43;
anaerob, 41, 46, 47; sel, 41, 57,
64
Revolusi: hijau, 251; pertanian, 252
Ribosom, 76, 88, 90
Rizokalin, 24
Rudimentasi, 209
S
Sakarin, 58
Sefalosporin, 238
Sel: meristem, 11; pankreas, 236;
parenkim, 13; somatis, 92;
tubuh, 69
Seleksi alam, 197, 211, 216
Sentriol, 93
Sentromer, 84, 93, 94
INDEKS
Glosarium
289
GLOSARIUM
Sickle cell anemia, 144
Siklus: Calvin, 53, 54; Krebs, 41, 43,
46, 57; sel, 250
Silinder pusat, 14
Sindaktili, 143
Sindroma: Cri-du-chat, 161; Down,
134, 166; Edward, 134;Jacobs,
165; Klinefelter, 133, 165;
Pantau, 134, 166; Turner, 133,
164;
Sinnot, E.W., 114
Sintesis protein, 79, 87, 88, 90, 160
Sitokinesis, 94
Sitokinin, 20, 22, 24, 26, 27
Sitokrom, 44
Sitoplasma, 76, 79, 88, 101
Skizofrenia, 133
Skoog, F. 24
Somatis, 69
Spektrum cahaya, 50
Spermatogenesis, 99, 100
Spermatosit, 99
Spermatozoa, 138
Spesies, 170, 204, 213, 216
Stele, 14
Steroid, 233
Strata, 194
Streptomisin, 238
Stroma, 50, 53
Submetasentris, 85
Suhu: 26; maksimum, 26; minimum,
26; optimum, 26
Sutton, W.S., 103
T
Takson, 194
Taksonomi, 194, 197, 205
Tatum, E.L., 87
Tautan: 119, 121, 123, 173; seks, 129,
130, 174
Teele, Edward, 168
Teknologi: fermentasi, 233; hibrido-
ma, 240; pangan, 246; repro-
duksi, 259
Telofase, 92, 94, 97, 98
Telosentris, 85
Teori evolusi: 205, 218; Darwin, 193
Tetraploid, 86, 162, 163
Tetrasiklin, 238
Tetrasomik, 164
Thalasemia, 144
Tilakoid, 50, 51
Tirosin, 141
Totipoten, 234
Transfusi, 148, 152
Transgenik, 231, 247, 248, 256, 257
Transkripsi, 88
Translasi, 88
Translokasi, 160
Transpor: aktif, 27; elektron, 44
Transposon, 158
Triploid, 86, 162
Tromboplastin, 144
Tudung akar, 12, 13
Turner, H.M., 133, 164
U
Uniseluler, 193
Urey, Harold, 220, 224
V
Vaksin, 238, 241, 248
Vaksinasi, 241
INDEKS
Indeks
290
Biologi Kelas XII SMA dan MA
GLOSARIUM
Valin, 158
Variabel: 3; bebas, 3, 27; terikat, 3, 27
Variabilitas genetika, 155
Variasi, 201, 202
Varietas, 262
Vestigial, 209
Von Baer, 210
Vries, Hugo de, 156
W
Waksman, Selman, 239
Waldeyer, W., 69
Wallace, Alfred Russel, 198, 223
Watson, James D., 70, 71
Weinberg, Wilhelm, 214, 224
Weiner, A.S., 151
INDEKS
Weissman, August, 198, 223
Weissman, Charles, 242
Went, F.W., 20, 21
Wilmut, Ian, 249
Wright, 156
Y
Yahya, Harun, 223
Z
Zeatin, 24
Zigoten, 97
Zona: meristem, 12, 13, 14; pe-
manjangan, 12 14; pematang-
an, 14
Zoogles, 255